Dunia Sepakat Industri Pupuk Harus Disubsidi

11 November 2013 13:12 / http://www.metrotvnews.com / 7162x dilihat

Metrotvnews.com, Nusa Dua: Produsen pupuk dunia masih berharap menerima subsidi dari pemerintah dalam rangka mengawal ketahanan pangan domestik. Berbeda dengan Indonesia, Pemerintah China dan India masih memberikan subsidi porsi besar kepada sektor pertanian mereka.

"Ini masalah ketahanan pangan. India memilih kebijakan yang fokus pada low input ke petani dan low output ke konsumen, tapi tetap mensejahterakan petani," kata Dirjen Asosiasi Produsen Pupuk India Satish Chander dalam konferensi tahunan International Fertilizer Association (IFA) di Nusa Dua, Bali, Rabu (6/11).

Pada konferensi IFA kali ini, isu subsidi bagi industri pupuk dan sektor pertanian menjadi bahasan utama. Perwakilan India, China, Pakistan, Bangladesh, termasuk Indonesia sepakat perlu adanya keberpihakan negara dalam mengawal ketahanan pangan.

Satish menjelaskan keberpihakan India terhadap industri pupuk dilakukan sejak 1985 dengan memasukan industri pupuk sebagai industri strategis yang dikontrol pemerintah. Alasannya, produksi dan distribusi pupuk tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Pemberian subsidi dipahami sebagai cara untuk tetap menjaga mekanisme pasar, namun memberi perlindungan bagi petani dan konsumen.

"Teori sederhananya, harga eceran tertinggi (HET) pasti lebih rendah dari harga riil pupuk di tingkat petani. Selisih antara harga HET yang ditetapkan dan harga delivery pupuk ini lah yang disubsidi," papar Satish. (Tjahyo Utomo)

http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/06/2/192877/Dunia-Sepakat-Industri-Pupuk-Harus-Disubsidi

Berita Terbaru

24 Nov 2024
Menang Telak, Tim Voli Putri Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia (PGPI) Kembali Juarai Livoli Divisi Utama 2024
24 November 2024 15:42 / Komunikasi Korporat PG / 8x dilihat
23 Nov 2024
Dorong Perkembangan Olahraga Senam, Petrokimia Gresik Apresiasi Prestasi Atlet Persani Jawa Timur
23 November 2024 15:05 / Komunikasi Korporat PG / 9x dilihat
22 Nov 2024
22 Nov 2024