Presiden Panen Padi Di Areal Sawah GP3K Petrokimia Gresik
SRAGEN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono melakukan Panen Raya Padi Inpari 13 di Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jum'at (17/2) pagi.
Areal persawahan ini merupakan areal GP3K (Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi dari PT Petrokimia Gresik yang telah memakai pola pemupukan berimbang antara penggunaan pupuk organik dan pupuk anorganik dengan dosis pemupukan 500 kg Petroganik, 300 kg PHONSKA, 200 kg Urea pada setiap hektar sawah. Pola pemupukan berimbang telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas hasil panen pada beberapa demo plot yang telah dilakukan.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian produktivitas pertanian padi di Kabupaten Sragen yang mampu menghasilkan 7-8 ton padi perhektar. Jateng merupakan lumbung padi andalan. Secara nasional produksi padi mencapai 5,1 ton, namun di Jateng bisa mencapai 7-8 ton perhektar.
"Saya merasa senang sekali. Saya harap ini bisa dijaga dan ditingkatkan agar dapat menjadi success story bagi daerah-daerah lain di Indonesia”
Sebelum berkunjung ke Kabupaten Sragen, Presiden sempat mendengar kabar lewat SMS, jika padi yang akan di panen raya terkena serangan wereng. Ternyata itu tidak terbukti.
"Alhamdulillah, sepanjang yang saya lihat sepertinya tidak ada yang diserang wereng. Malah Pak Sudi Silalahi (Mensesneg), piyantun (orang) Batak yang Bahasa Jawanya kental menanyakan endi le werenge, endi le (mana nak werengnya, mana)", kata SBY yang disambut tawa para petani yang berkumpul di areal panen.
Usai panen, Asosiasi Produsen Petroganik Indonesia (AP2I) memberikan bantuan 500 ton pupuk organik Petroganik kepada petani. Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo didampingi Dirut PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman kepada perwakilan kelompok tani dari 20 Kecamatan di Kabupaten Sragen. (Sasono Handito)