Untuk Meningkatkan Kualitas SDM
Dan Dodik Rindam V Brawijaya, Letkol Radiku menyematkan tanda siswa sebagai tanda dimulainya Susbintal kepada 37 orang calon karyawan PT Petrokimia Gresik.
Pada era globalisasi telah terjadi perubahan-perubahan fundamental dan komplek dalam tata kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut bersifat global dan tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu yang dituntut oleh masyarakat adalah adanya kepemimpinan yang unggul, bermoral, berdisiplin dan berwawasan kebangsaan, serta manajemen yang lebih teliti dan adaptif terhadap perubahan.
Sehubungan dengan hal itu, penyelenggaraan susbintal ini merupakan salah satu bentuk upaya positif dan produktif yang dilakukan oleh PT. Petrokimia Gresik untuk mempersiapkan pemimpin yang siap menghadapi perubahan.
Bagi Rindam V Brawijaya, pelaksanaan susbintal ini merupakan suatu kehormatan dan tantangan tersendiri, mengingat PT Petrokimia Gresik adalah perusahaan multi nasional yang memiliki nilai strategis. Sehingga keluaran hasil kursus ini tentunya sangat diharapkan membawa perubahan yang positif dan berarti bagi SDM di PT Petrokimia Gresik.
Demikian disampaikan oleh Dan Dodik Belanegara Rindam V Brawijaya, Letkol Rakidu di Rampal Malang pada saat pembukaan kursus pembinaan mental (susbintal) bagi calon karyawan PT Petrokimia Gresik (PKG).
Sebanyak 37 orang sarjana (S-1) yang merupakan calon karyawan PT Petrokimia Gresik memang telah diberangkatkan ke Depo Pendidikan Bela Negara Rindam V Brawijaya Rampal, Malang. Mereka diberangkatkan oleh Departemen Diklat PKG (8/2) untuk mengikuti susbintal, sebagaimana yang wajib dilaksanakan oleh semua karyawan/karyawati PT Petrokimia Gresik.
Susbintal yang akan berlangsung selama 30 hari ini, pembukaannya ditandai dengan penyematan tanda siswa oleh Dan Dodik Rindam V Brawijaya, Letkol Rakidu, dengan disaksikan oleh manager Diklat Petrokimia Gresik, Slamet Mardiyono.
Dalam kurun waktu 30 hari itu para peserta akan mendapatkan pembekalan materi yang berkaitan dengan pembinaan mental, kepemimpinan, kedisiplinan, permindas, psikologi, dan wawasan kebangsaan yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. (Abe/Hartono)