SEMAR MBANGUN KAHYANGAN
Diceritakan, untuk kepentingan membangun kahyangan Ki Lurah Semar mengutus Petruk untuk meminjam Jamus Kalimasada kepada Prabu Puntadewa. Bertepatan dengan itu ada pula Resi Durna dan Patih Harya Sengkuni utusan Prabu Duryudana dari Hastinapura menghadap dengan maksud yang sama, dengan alasan untuk memulihkan dahuru/pagebluk di Negara Hastinapura. Situasi yang membuat Prabu Puntadewa “ewuh aya ing pambudi”, kepada siapa sebaiknya Jamus Kalimasada dipinjamkan.
Dalam musyawarahnya bersama Prabu Kresna, akhirnya Prabu Puntadewa memberikan syarat pada kedua belah pihak, barang siapa yang bisa memetik dan membawa “Kembang Turangga Jati” kepada Prabu Puntadewa, dialah pihak yang akan dipinjami Jamus kalimasada.
Pada akhirnya, siapa yang bisa memetik dan membawa “Kembang Turangga Jati” dan menerima pinjaman Jamus Kalimasada ?
Apa sebenarnya maksud yang melatar belakangi Ki lurah Semar, dibalik keinginannya membangun Kahyangan dengan melibatkan Prabu Puntadewa dan Prabu Kresna.
Pesan moral apa yang bisa petik dan kita maknai dalam pagelaran wayang kulit ini…….?
Mari kita saksikan lakon menarik yang akan dipentaskan oleh Dalang KI SIGID ARIYANTO, SS dari Kota Rembang dalam Pagelaran Wayang Kulit memperingati HUT Petrokimia Gresik ke 42, di halaman Gedung Serbaguna Tri Dharma, Jl. Jenderal Achmad Yani – Gresik, hari JUM’AT, 05 September 2014 mulai jam 20.00 WIB. Dimeriahkan juga oleh pelawak KLITHIK dan KLUTHUK, yang akan membuat suasana pagelaran makin ger-geran.