Oleh Maria Elga Ratri - Selasa, 04 Maret 2014 | 18:24 WIB
JAKARTA. Setelah bencana banjir, kini
Kementrian Pertanian (Kemtan) telah menghitung luas lahan tanam tanaman
pangan terkena banjir dan terkena puso atau gagal panen. Dari
perhitungan tersebut, Kemtan memperkirakan kebutuhan benih padi untuk
penanaman ulang sekitar 3.168 ton.
Menteri Pertanian
Suswono mengatakan, per 20 Februari 2014, luas tanaman padi terkena
banjir telah mencapai 302.170 hektare (ha) atau sekitar 4,37% dari luas
tanam padi saat ini yang seluas 6,91 juta ha. "Total puso 137.755 ha
atau 1,99% total luas tanam," kata Suswono dalam jumpa pers, Selasa
(4/3).
Puso terluas untuk padi, kata dia, terjadi di
Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Jawa Timur, Lampung, sumatera Selatan,
Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat.
Meski
demikian, Suswono yakin hal itu masih belum berdampak pada keseimbangan
pangan dalam negeri. "Stok pangan saat ini masih cukup baik. Dampak
banjir juga masih pada tanaman yang baru ditanam. Artinya masih bisa
ditanam lagi. Jadi belum mengganggu ketahanan pangan kita," imbuh dia.
Selain
padi, lahan tanaman pangan seperti jagung dan kedelai juga terkena
banjir. Jagung misalnya, dari luas tanam sebesar 3.291 ha, yang terkena
puso sekitar 956 ha atau 0,05% dari luas tanam sebesar 1,91 juta ha.
Sementara
lahan kedelai terkena banjir seluas 1.510 ha, yang mengalami puso 425
ha atau 0,22% luas tanam. Puso terbesar kedelai akibat banjir terjadi di
Riau, Jawa Tengah, Jambi dan Sumatera Utara.
Untuk
itu Kemtan menyiapkan benih jagung sebanyak 14.340 kg dan kedelai
sebanyak 17.400 kg. Mekanisme penggantian benih ini memerlukan
verifikasi dinas pertanian Kota/Kabupaten dan Propinsi. Namun Mentan
menjanjikan, pemerintah pusat telah menyiakan benih dan siap menyalurkan
secepatnya.