Pada pertandingan akhir putaran kedua final four di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (8/5/2016), Gresik Petrokimia harus menyerah dari Jakarta PGN Popsivo Polwan dengan poin 2-3 (21-25 25-22, 23-25, 25-14 dan 8-15).
Hasil pertandingan itu memang tidak mempengaruhi kedua tim. Meskipun kalah, Petrokimia tetap menduduki peringkat ketiga pada klasemen Proliga 2016, sedangan Popsivo Polwan berada di posisi empat.
Petrokimia awali pertandingan dengan beberapa kendala. Sempat memberi perlawanan, namun mereka akhirnya kalah 21-25. Petrokimia baru bangkit di set kedua. Namun mereka kembali menurun di set berikutnya. Pada set keempat, mereka kembali bangkit dan menunjukkan performa terbaik. Dengan skor 2-2, Petrokimia diperkirakan bisa merebut set penentuan. Namun lagi-lagi, mereka mengalami antiklimaks.
Pelatih Petrokimia Li Huanning mengakui bahwa penampilan dari timnya tidak stabil sepanjang pertandingan karena pemain asing Heloiza Lucerda Pereira tidak tampil maksimal. "Penampilan dua pemain asing memang tak maksimal. Di laga sebelumnya, Lucerda bermain bagus dan mampu mencetak 42 poin, tetapi saat melawan Popsivo, dia terlihat kelelahan. Pemain asing lainnya, Lisbet (O Reyes) gampang kehilangan fokus," ucap Li.
"Karena kami sudah menjadi juara ketiga laga terakhir ini tak berpengaruh lagi. Pencapaian kami yang berhasil menembus tiga besar memang sudah bagus," tutur Li.
Pelatih Popsivo Muhamad Ansori mengatakan bahwa laga ini merupakan adu gengsi sehingga timnya menolak menyerah meski sudah tak menentukan lagi. "Ini laga gengsi sehingga kami tetap habis-habisan,” ucap Ansori.
Setelah putaran kedua final four, Jakarta Elektrik PLN berada di posisi pertama dengan meraih 14 poin, sedangkan Jakarta Pertamina Energi berada di urutan kedua dengan torehan 12 poin. Petrokimia dan Popsivo masing-masing mengantongi 7 dan 3 poin. (isp.-)