Petrokimia Siapkan Pupuk Untuk 5.000 Hektare Lahan Pertanian di Sumut

28 September 2012 06:47 / http://www.bisnis-sumatera.com / 4455x dilihat

MEDAN-Petrokimia Gresik sedang melakukan pendataan dan persiapan tanam untuk petani binaan di wilayah yang ditunjuk Pemerintah guna mengawal produksi padi d Sumatra Utara.

“Saat ini sedang dalam pendataan untuk persiapan penanaman padi petani Sumut di areal seluas 5.000 hektare yang dipercayakan Pemerintah ke Petrokimia untuk pengawalan produksi pada musim tanam Oktober 2012 hingga Maret 2013,” ujar Supervisor PT.Petrokima Gresik Wiayah Sumut Ki Hari Purnomo, di Medan, Rabu (26/9).

Pengawalan produksi padi itu dimaksudkan pemerintah untuk membantu pengamanan produksi beras nasional menghadapi kondisi iklim ekstrem. Menurut Ki Hari, untuk tahap awal, Petrokimia memulai program itu di lahan petani di Kabupaten Batubara, Asahan, Simalungun, Tapanuli Selatan dan Toba Samosir.

Pengawalan produksi di daerah lain juga akan dilakukan karena penugasan pengawalan itu juga diprogramkan hingga untuk masa tanam April-September 2013, sehingga total pengawalan Petrokimia Gresik di Sumut seluas 10.000 hektare dari untuk secara nasional 320.000 Ha.

Pengawalan produksi oleh Petrokimia dilakukan dengan membantu atau mendampingi petani/kelompok tani melakukan pemupukan secara tepat dan benar, di mana untuk satu hektare tanaman padi dosis komposisi pemupukan adalah petroganik (pupuk organik) 500 kg, phonska 300 kg dan urea 200 kg atau yang disebut 5-3-2.

Di luar teknologi pemupukan, keberhasilan mendapatkan produksi yang maksimal harus diikuti dengan teknis budidaya seperti penggunaan benih dan pengendalian hama. Selain pengawalan, Petrokimia juga meningkatkan keamanan stok dan distribusi pupuk hingga ke petani.

“Dengan pengawalan itu diharapkan tidak terjadi kegagalan panen bahkan ada peningkatan produksi padi sekitar satu ton per hektare sehingga produksi bahan pangan utama di Sumut bisa mencapai bahkan di atas target. Manajemen serius melakukan pengawalan produksi padi Sumut sesuai ditugaskan,” jelasnya.

Langkah Petrokimia itu juga sesuai pengarahan Menteri BUMN mengenai intensifikasi Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K)) 2013, di mana secara nasional Petrokimia pada satu musim tanam (Oktober 2012-Maret 2013) mendapat penugasan mengawal 160.000 hektare lahan padi.

GP3K tu mengacu pada Inpres No 5 tahun 2011, 2 Maret 2011 tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional Dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim termasuk untuk mendukung program swasembada beras Kementerian Pertanian yang surplus sebesar 10 juta ton pada 2014.

Kepala Dinas Pertanian Sumut M Roem S menyebutkan pihaknya sudah dan terus mengingatkan kalangan petani di daerah itu untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu proses bercocok tanam .

Pihaknya juga sudah melakukan berbagai langkah untuk menghindari gagalnya pencapaian target produksi padi tahun ini sebesar 3.765.745 ton gabah kering giling setelah pada angka ramalan I terealisasi sebanyak 3.633.298 ton.

Pemerintah Provinsi Sumut 2012 menargetkan luas tanam padi 830.033 hektare dengan luas panen 785.350 hektare dan produktivitas 47,95 kwintal per hektare sehingga produksi bisa sebanyak 3.765.745 ton gabah kering giling (GKG).

Dia mengakui ada gangguan panen di beberapa daerah karena berbagai faktor dan pemerintah terus berupaya menangani permasalahan tersebut.

Dalam pemantauan selama April hingga Juni 2012, tercatat 1.206 hektare lebih lahan pertanian masyarakat di Sumut untuk berbagai jenis komoditas rusak akibat bencana banjir.

Untuk lahan pertanian padi, tercatat 155 hektare yang rusak akibat banjir yakni di Kabupaten Deli Serdang (lima hektare) dan Tapanuli Selatan (150 hektare), sementara yang rusak akibat kekeringan seluas 3.442 hektare. (Ant/esu)

Berita Terbaru

22 Nov 2024
19 Nov 2024
Di Forum Internasional COP29, Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030
19 November 2024 14:08 / Komunikasi Korporat PG / 0x dilihat
12 Nov 2024