"Kami memanggil pemain yang tidak diunggulkan dalam PON lalu. Ini jadi pembuktian kami terhadap pengda Jatim," terang pelatih Bank Jatim, Mashudi.
Kubu Petrogres juga menyebut kemenangan mereka sebagai runner up, bukti pembinaan atlet voli di Jawa Timur. "Saya merasa bangga dengan anak-anak usia muda yang bisa bertanding hingga babak (final) ini. Apalagi menghadapi lawan yang sudah senior semua. Inilah hasil pelatihan di Jawa Timur selama ini," papar asisten pelatih Petrogres, Hanafi.
Sedangkan di bagian putra, tim TNI AU menjadi juara lewat kemenangan tiga set langsung 3-0, (25-18, 25-23, 25-14), atas klub Tirta Dewata.
"Penampilan anak-anak memang sedang bagus," ujar pelatih TNI AU, Jeffrey Wawandau. Jeffrey juga menilik penampilan lawan yang berhasil mengalahkan tim asuhannya 3-0, dalam penyisihan lalu. "Lawan antiklimaks, mungkin mereka tidak menjaga penampilan setelah kemenangan di penyisihan lalu," tambahnya.
Penampilan yang kurang maksimal, juga diamini pelatih tim Tirta Dewata, Wayan Darsana. "Setelah ketinggalan 0-2, mental anak-anak menurun," ujarnya.
Ketua bidang kompetisi dan pertandingan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), Hanny Sukatty, menyebut pertandingan Livoli juga akan menjadi salah satu seleksi jelang pelatnas SEA Games.
"Tentu saja pertandingan ini akan kita gunakan untuk memantau atlet yang berprestasi. Ditambah dengan pemantau di liga proliga nanti," jelas Hanny kepada Media Indonesia. Rencananya, laga proliga yang diikuti atlet profesional itu akan berlangsung Januari tahun depan.
Pada perebutan peringkat 3 dan 4 partai putri, klub Popsivo Jakarta unggul atas Alco Bandung, 3-1, (12-25, 25-13, 25-21, 25-18). Sedangkan peringkat ketiga putra diduduki Mars Probolinggo dengan mengalahkan Yuso Gunadharma 3-1, (25-19, 26-28, 25-22, 25-22). (*/OL-2)