Akbar Dongoran - Okezone
MEDAN – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku
akan mengintensifkan kegiatan pencegahan dan pemberantasan korupsi di
sector bisnis, baik swasta maupun pemerintah melalui Badan Usaha Milik
Negara. KPK pun meminta agar seluruh pihak, khususnya BUMN, dapat ikut
serta mendorong upaya pemberantasan korupsi, agar di samping untuk
meminimalir kerugian Negara, juga untuk menciptakan iklim usaha yang
sehat di antara para pebisnis.
Menanggapi hal tersebut Menteri
BUMN Dahlan Iskan mengaku mengapresiasi langkah KPK, untuk secara
intensif melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi di BUMN. Ia
bahkan meminta seluruh direktur BUMN untuk kooperatif dengan upaya
tersebut. Bahkan ia meminta agar dukungan tersebut diwujudkan dengan
meningkatkan pengawasan internal, termasuk dengan memperbaiki system
yang memungkinkan munculnya tindakan korupsi.
Tak
tanggung-tanggung, Mantan Direktur PLN itu memberikan ultimatum kepada
direktur BUMN yang terbukti tidak kooperatif. Dahlan menjamin akan
segera melakukan penggantian, jika tindakan tak kooperatif itu terbukti.
"Saya
pikir semua akan kooperatif. Kita tidak akan alergi atau resisten lagi
dengan upaya pemberantasan korupsi. Karena memang kita secara internal
pun sudah mengusung itu. Tapi kalau ada yang nyeleneh, berarti tidak
ingin lagi jadi direktur, dan minta diganti. Ya kalau saya sederhana
aja. Kalau enggak mau ya kita ganti,” tegasnya kepada Okezone di Medan, Senin (24/6/2013) malam.
Dahlan
juga mengatakan, saat ini merupakan titik balik bagi BUMN untuk menjadi
perusahaan-perusahaan kelas dunia. Semua direktur BUMN sepaham soal
itu. Dan tentunya upaya tersebut hanya bisa diwujudkan, jika angka
korupsi dapat ditekan hingga seminimal mungkin.
“Blue print BUMN
kita saat ini adalah perusahaan kelas dunia. Kalau masih korupsi ya
enggak mungkin bisa. Tapi kalau satu dua masih ada yang berspekulasi.
Makanya kita persilahkan saja. Yang pentingkan tidak terstruktur seperti
dulu. Hemat saya budayanya sudah berubah,” tutupnya. (wdi)