Besarnya potensi komoditas singkong di
Wonogiri, membuat PT Petrokimia Gresik (PKG) mengeluarkan rekomendasi pemupukan
berimbang spesifik, yaitu 300 kg NPK Phonska dan 200 kg Urea untuk per hektar,
serta ½ kg pupuk organik Petroganik untuk setiap batang singkong.
Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, 54% wilayahnya adalah lahan pertanian dengan singkong sebagai salah satu komoditas unggulan. Berdasarkan penelitian, kandungan pati ketela pohon yang dihasilkan Wonogiri cukup tinggi yaitu mencapai 35% dengan tingkat kekeringan 14%. Dengan demikian tanaman singkong memang layak dikembangkan di daerah ini. Pemerintah setempat pun memberi prioritas untuk pengembangannya. Kebijakan yang diambil adalah melakukan pemberdayaan petani singkong dengan bantuan bibit unggul serta pendampingan pola tanam.
Untuk mempopulerkannya, dibuatlah dua demplot masing-masing seluas 120 ha dan 100 ha pada November 2012 lalu. Demplot ini diperkirakan akan panen pada Agustus-September 2013. PKG bekerjasama dengan pemerintah setempat dalam hal pengawalan pemupukan berimbang merekomendasikan penggunaan 300 kg NPK Phonska dan 200 kg Urea untuk per hektar, serta ½ kg pupuk organik Petroganik untuk setiap batang singkong. “Setelah menggunakan dosis pemupukan ini, perbedaannya jauh. Tanaman tampak lebih bagus, batang lebih kokoh, dan daun tidak mudah rontok,” ujar Sarmi, Ketua Gapoktan Usaha Tani.
Selama ini, hasil produktivitas petani singkong di Wonogiri rata-rata hanya 20 ton/ha. “Dengan penggunaan pemupukan spesifik komoditi anjuran PT Petrokimia Gresik, diharapkan panen pada tahun 2013 ini bisa meningkat hingga minimal 80 ton/ha”, ujar Dirut PKG, Hidayat Nyakman. Hal ini sangat memungkinkan, mengingat salah satu demplot yang pernah dilakukan di Kecamatan Selogiri mampu mencapai 120 ton/ha. Selain memberikan rekomendasi pemupukan berimbang, PKG juga memberikan bantuan 25 ton pupuk Phonska dan 150 ton pupuk Petroganik kepada 5 kelompok tani di Kecamatan Wonigiri, Ngadirojo, Nguntoronadi, Sidoharjo dan Girimarto.
Penyerahan bantuan tersebut secara simbolis dilakukan oleh Meneg BUMN Dahlan Iskan di Kec. Ngadirojo (7/6/13) bersamaan dengan pameran berbagai produk makanan berbahan singkong. Acara ini dihadiri oleh Dirut PKG Hidayat Nyakman, Dirut PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Musthofa, Dirut PKC Bambang Tjahjono, Dirut PKT Aas Asikin Idat, Dirut PIM Eko Sunarko, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto, Forpimda Wonogiri, perwakilan petani dari 25 kecamatan di Wonogiri, serta Ahli tanaman singkong Prof. Dr. Subagyo.
Meneg BUMN Dahlan Iskan sangat mendukung budidaya singkong di Kabupaten Wonogiri. Ia menegaskan dihadapan petani bahwa sudah ada kesepakatan pembelian singkong antara Pemkab dengan industri pengolahan singkong. “Petani tidak usah khawatir, harga pembelian sudah ditetapkan, jadi tidak akan berubah-ubah,” ujarnya.
Menurutnya, singkong dapat mengurangi ketergantungan
terhadap impor terigu sehingga layak untuk dikembangkan. “BUMN yang bergerak di
produsen pupuk juga harus membuat pupuk khusus untuk singkong’, tegas Dahlan
Iskan. (Edri/Hartono)