Memaparkan pihaknya telah merealisasikan 59 ribu
ha atau 85 persen dari total target GP3K tahun ini seluas 70 ribu
ha
Hingga triwulan II tahun ini, PT Petrokimia Gresik (Petrogres) telah merealisasikan 85 persen dari target gerakan peningkatan produksi pangan berbasis Korporasi (GP3K) 2012 yang mencapai 70 ribu hektare (ha).
Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik, Ilham Setiabudi, memaparkan pihaknya telah merealisasikan 59 ribu ha atau 85 persen dari total target GP3K tahun ini seluas 70 ribu ha. Sedangkan luas lahan yang telah panen 30 ribu atau 42,7 persen.
Sedangkan realisasi produksinya mencapai 41.250 ton gabah kering giling (GKP) senilai Rp158 miliar, dengan asumsi rata-rata harga GKP Mei 2012 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Rp3.835 per kg. Tahun ini, lanjut dia, pihaknya mendapat penugasan produksi GKP 236.385 ton.
Ilham mengatakan, PKG terus berinisiatif untuk melakukan ekspansi intensifikasi program GP3K. Setelah sukses ekspansi di Barito Kuala, Kalimantan Selatan seluas 50 ha, saat ini PKG bergerilya di bagian paling barat Indonesia yaitu di Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Berlokasi di Desa Bung Pageu Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar. "Kami mulai tanam perdana dengan luas 10 ha," tutur Ilham, di Jakarta, hari ini.
Dalam program itu, kata dia, PKG menggandeng satu kelompok tani yang beranggotakan 51 orang. Varietas padi yang akan digunakan adalah Ciherang dengan sistem yarnen (bayar panen) Ðistributor, sehingga petani tidak diberatkan dengan biaya produksi tanam yang cukup besar.
PKG juga menjadi fasilitator untuk melakukan kawalan teknologi dengan menganjurkan dosis pemupukan pola 5:3:2, yaitu 500 kg Petroganik, 300 kg phonska, 200 kg urea per ha. "Pola ini diterapkan karena pemupukan sebelumnya yang dipakai petani setempat kurang tepat dosis dan tepat waktu," kata Ilham.
Program tersebut diperkirakan panen pada 20 September 2012, dengan hasil panen. GKP 6-7 ton per ha. Sebelumnya, panen yang dihasilkan maksimal hanya 5 ton GKP atau meningkat 1-2 ton per ha.
Sementara itu, hingga minggu pertama Juni 2012, perusahaan pelat merah itu telah menyalurkan dana bantuan untuk GP3K dari dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Rp 7 miliar atau sebesar 47 persen dari total dana yang dialokasikan untuk GP3K.
Dana tersebut telah digunakan untuk lahan areal sawah seluas 4.073 ha di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Sedangkan sisa dana yang telah dianggarkan bisa digunakan untuk program GP3K seluas 2.114 ha.
Ilham menambahkan, dalam mendukung program swasembada pangan dan surplus beras 10 juta ton pada 2015, maka PKG menjamin stok pupuk nasional. Pupuk yang disediakan PKG untuk kebutuhan nasional sebesar 1,1 juta ton. Rinciannya, Urea sebanyak 17.769 ton; ZA 223.575 ton; SP-36 312.004 ton; Phonska 461.406 ton, dan Petroganik sebesar 108.786 ton.
Sedangkan dalam mensukseskan program GP3K di Aceh, PKG menyiapkan pupuk sebesar 23.427 ton, yaitu ZA sebanyak 4.553 ton; SP-36 7.407 ton; Phonska sebanyak 7.780 ton; dan Petroganik sebanyak 3.687 ton.
"Kebutuhan pupuk bersubsidi tahun ini dan musim tanam April- Agustus 2012 secara nasional dapat dipenuhi sesuai dengan rencana kebutuhan dari Peraturan Menteri Pertanian. Hal ini sesuai dengan komitmen penuh dari PKG dalam Suburkan Negeri Sejahterakan Petani," kata Ilham.
Penulis: ID/ Alina Mustaidah/ Ayyi Achmad Hidayah
Hingga triwulan II tahun ini, PT Petrokimia Gresik (Petrogres) telah merealisasikan 85 persen dari target gerakan peningkatan produksi pangan berbasis Korporasi (GP3K) 2012 yang mencapai 70 ribu hektare (ha).
Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik, Ilham Setiabudi, memaparkan pihaknya telah merealisasikan 59 ribu ha atau 85 persen dari total target GP3K tahun ini seluas 70 ribu ha. Sedangkan luas lahan yang telah panen 30 ribu atau 42,7 persen.
Sedangkan realisasi produksinya mencapai 41.250 ton gabah kering giling (GKP) senilai Rp158 miliar, dengan asumsi rata-rata harga GKP Mei 2012 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Rp3.835 per kg. Tahun ini, lanjut dia, pihaknya mendapat penugasan produksi GKP 236.385 ton.
Ilham mengatakan, PKG terus berinisiatif untuk melakukan ekspansi intensifikasi program GP3K. Setelah sukses ekspansi di Barito Kuala, Kalimantan Selatan seluas 50 ha, saat ini PKG bergerilya di bagian paling barat Indonesia yaitu di Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Berlokasi di Desa Bung Pageu Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar. "Kami mulai tanam perdana dengan luas 10 ha," tutur Ilham, di Jakarta, hari ini.
Dalam program itu, kata dia, PKG menggandeng satu kelompok tani yang beranggotakan 51 orang. Varietas padi yang akan digunakan adalah Ciherang dengan sistem yarnen (bayar panen) Ðistributor, sehingga petani tidak diberatkan dengan biaya produksi tanam yang cukup besar.
PKG juga menjadi fasilitator untuk melakukan kawalan teknologi dengan menganjurkan dosis pemupukan pola 5:3:2, yaitu 500 kg Petroganik, 300 kg phonska, 200 kg urea per ha. "Pola ini diterapkan karena pemupukan sebelumnya yang dipakai petani setempat kurang tepat dosis dan tepat waktu," kata Ilham.
Program tersebut diperkirakan panen pada 20 September 2012, dengan hasil panen. GKP 6-7 ton per ha. Sebelumnya, panen yang dihasilkan maksimal hanya 5 ton GKP atau meningkat 1-2 ton per ha.
Sementara itu, hingga minggu pertama Juni 2012, perusahaan pelat merah itu telah menyalurkan dana bantuan untuk GP3K dari dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Rp 7 miliar atau sebesar 47 persen dari total dana yang dialokasikan untuk GP3K.
Dana tersebut telah digunakan untuk lahan areal sawah seluas 4.073 ha di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Sedangkan sisa dana yang telah dianggarkan bisa digunakan untuk program GP3K seluas 2.114 ha.
Ilham menambahkan, dalam mendukung program swasembada pangan dan surplus beras 10 juta ton pada 2015, maka PKG menjamin stok pupuk nasional. Pupuk yang disediakan PKG untuk kebutuhan nasional sebesar 1,1 juta ton. Rinciannya, Urea sebanyak 17.769 ton; ZA 223.575 ton; SP-36 312.004 ton; Phonska 461.406 ton, dan Petroganik sebesar 108.786 ton.
Sedangkan dalam mensukseskan program GP3K di Aceh, PKG menyiapkan pupuk sebesar 23.427 ton, yaitu ZA sebanyak 4.553 ton; SP-36 7.407 ton; Phonska sebanyak 7.780 ton; dan Petroganik sebanyak 3.687 ton.
"Kebutuhan pupuk bersubsidi tahun ini dan musim tanam April- Agustus 2012 secara nasional dapat dipenuhi sesuai dengan rencana kebutuhan dari Peraturan Menteri Pertanian. Hal ini sesuai dengan komitmen penuh dari PKG dalam Suburkan Negeri Sejahterakan Petani," kata Ilham.
Penulis: ID/ Alina Mustaidah/ Ayyi Achmad Hidayah