PG JAJAL JAJAR LEGOWO DAN NPK PHONSKA PLUS DI SEMARANG

24 Januari 2017 15:01 / Humas PG / 7291x dilihat

Bertempat di Desa Gilisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Selasa (24/1), PT Petrokimia Gresik (PG), anak usaha PT Pupuk Indonsia (Persero), bersama Pemerintah Kota Semarang melaksanakan kegiatan tanam padi dengan sistem jajar legowo pada lahan sawah milik Kelompok Tani Loh Jinawi

Dalam kegiatan tanam padi tersebut menggunakan Petroganik dan Petro-Cas sebagai pupuk dasar. Petroganik merupakan pupuk organik yang berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan kualitas sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Sedangkan Petro-Cas bermanfaat sebagai sumber unsur dan penyeimbang pH tanah. Disamping itu juga diaplikasikan produk baru, yaitu NPK Phonska Plus. Produk ini merupakan produk pupuk non-subsidi untuk pasar retail.

Sedangkan untuk pengendalian terhadap hama dan penyakit tanaman, PG bersama anak usahanya, PT Petrosida Gresik dan PT Petrokimia Kayaku, menyediakan berbagai jenis Pestisida, baik Insektisida, Fungisida, Herbisida, maupun Rodentisida.

Selama ini demplot yang dilakukan dengan menggunakan formulasi pemupukan 5:3:2, yaitu 500 kg pupuk organik Petroganik, 300 kg NPK Phonska Plus, dan 200 kg Urea untuk per hektar sawah. Rata-rata peningkatan panen sebesar 0,85 ton gabah kering panen per hektar atau naik 12% jika dibanding hasil aplikasi pemupukan petani setempat.

Dirut PG Nugroho Christijanto menyatakan bahwa pengawalan lengkap ini telah diterapkan di berbagai daerah dan terbukti berhasil meningkatkan produktivitas padi. Oleh karena itu, PG mendukung upaya Dinas Pertanian Kota Semarang untuk mempertahankan dan mengoptimalkan lahan sawahnya melalui kawalan teknologi PG.

“Dan yang terpenting adalah bagaimana pengawalan ini dapat mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan pendapatan petani, khususnya di Kota Semarang,” ujar Dirut PG Nugroho Christijanto.

Bantuan Cabai Petro Chili

Masih di acara yang sama, selain menanam padi, Dirut PG Nugroho Christijanto juga memberikan bantuan benih cabai besar produksi PG, yaitu Petro Chili, kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Petro Chili merupakan benih varietas baru (KLG 13 dan KLG 18) yang diluncurkan pada tahun 2013. Benih hasil penelitian Pusat Riset PG ini telah melewati serangkaian uji coba di sejumlah daerah dengan dataran rendah hingga tinggi, seperti di Gresik, Kediri, dan Malang.

“Hasilnya, Petro Chili mampu menghasilkan sekitar 15-18 ton per hektar atau lebih tinggi dari kebiasaan petani setempat, yaitu sebesar 12-15 ton per hektar,” ujar Dirut PG Nugroho Christijanto.

Benih cabai Petro Chili memiliki sejumlah kelebihan, yaitu tahan terhadap penyakit (trip, antraknose, sleim), ukuran buah memenuhi standar mutu SNI, bobot lebih berat, lebih pedas, tidak mudah busuk (daya tahan 8-10 hari penyimpanan pada suhu kamar), serta lebih adaptif terhadap musim hujan (KLG 13) dan musim kemarau (KLG 18). Edri/isp.-

Berita Terbaru

22 Nov 2024
19 Nov 2024
Di Forum Internasional COP29, Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030
19 November 2024 14:08 / Komunikasi Korporat PG / 0x dilihat
12 Nov 2024