Mentan SYL Sidak Gudang Pupuk

07 September 2020 16:11 / Humas PG / 4107x dilihat

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke gudang pupuk lini III PT Petrokimia Gresik (PG) dan PT Pupuk Kujang. Sidak gudang pupuk yang berada di kawasan Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Indramayu pada hari Sabtu (05/09/20) ini, untuk memastikan keamanan ketersediaan stok pupuk subsidi yang dibutuhkan petani di tengah pandemi saat ini.

“Saya ingin melihat langsung stok pupuk di gudang Pantura. Sebab meski di masa pandemi Covid-19, ketersediaan pupuk harus tetap aman,” tegas SYL.

Petrokimia Gresik memiliki 4 (empat) Gudang penyangga di Indramayu dengan kapasitas total lebih dari 6.000 ton pupuk. Taufik Muhlisin, SPDP PG menyampaikan bahwa gudang pupuk Petrokimia Gresik yang disidak oleh Mentan SYL berlokasi di jalan Raya Patrol Sumaradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, berkapasitas 3.000 ton.

“Kita memastikan apa yang ada di Indramayu minimal mewakili beberapa daerah yang ada di sini, terkait potensi kita dalam menyalurkan pupuk dengan baik ke semua daerah di Indonesia. Saya sudah jalan ke beberapa provinsi. Kesan saya kesiapan pupuk kita cukup baik, ” ungkap SYL.

SYL mengungkapkan telah mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk terus melakukan recheck kesiapan dan ketersediaan pupuk, ketepatan distribusi pupuk, serta penerima subsidi pupuk benar-benar tepat sasaran. Pendistribusian pupuk harus benar-benar untuk petani yang memiliki lahan di bawah 2 hektar, jangan sampai salah sasaran penerima. Pupuk subsidi harus didistribusikan sesuai dengan kebutuhan, dan penyelesaian permasalahan distribusi menyikapinya dengan membutuhkan detailing check and recheck di lapangan.

Pemberian subsidi pupuk juga harus bisa menjamin naiknya produktivitas guna mendukung ketahanan pangan nasional. SYL menyampaikan, pada musim tanam ke satu dengan 7,4 juta hektar pupuknya sudah aman, dan hasilnya produktivitas juga aman. “Kita berharap musim tanam kedua atau musim tanam kering seluas 5,8 juta hektar dapat mendapatkan pemupukan yang baik, sehingga produktivitasnya juga dapat meningkat," jelasnya.

PG Siap

Sebagai perusahaan solusi agroindustri untuk pertanian berkelanjutan, Petrokimia Gresik yang merupakan anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero) siap menyukseskan musim tanam ke dua, Oktober-Maret (Okmar).

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, kewajiban Petrokimia Gresik adalah menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai ketentuan atau penugasan dari Pemerintah. Dalam penyaluran pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2020 Tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2020.

Dalam Permentan tersebut, Kementan menetapkan alokasi pupuk bersubsidi nasional sebesar 7,9 juta ton kepada Pupuk Indonesia. Dari jumlah tersebut, Petrokimia Gresik mendapat tugas penyaluran sebesar 4,7 juta ton atau 59% dari total penugasan nasional. Selebihnya, akan disalurkan oleh produsen pupuk anggota holding Pupuk Indonesia lainnya.

Untuk memastikan penyaluran hingga ke daerah, Petrokimia Gresik memiliki 77 orang Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

“Dalam penyalurannya, perusahaan memegang teguh prinsip 6 tepat, yaitu Tepat Harga, Tepat Tempat, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, dan Tepat Waktu,” jelasnya.

Oleh karena itu, Dwi Satriyo menegaskan kepada seluruh distributor dan kios resmi untuk senantiasa mematuhi seluruh peraturan yang berlaku. Serta tidak terlibat dalam penyelewengan, penimbunan, atau menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Petrokimia Gresik tidak akan segan untuk memberhentikan kerjasama distribusi jika distributor atau kios resmi terbukti melakukan penyelewengan,” tegas Dwi Satriyo.

Selain kewajiban menyediakan pupuk bersubsidi, lanjutnya, Petrokimia Gresik juga menyiapkan stok pupuk non-subsidi. Langkah ini adalah solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi. (Hartono)

Berita Terbaru

24 Mar 2024
Petrokimia Volleyball Academy Menjadi Tim Putri Pertama yang Menjuarai Nusantara Cup
24 Maret 2024 20:50 / Komunikasi Korporat PG / 759x dilihat
22 Mar 2024