Bersembunyi di Kolong Meja dan Tangisan Warnai Khitan Massal PG

13 Juni 2015 17:48 / http://m.beritajatim.com / 5777x dilihat
Gresik (beritajatim.com) - Seorang peserta khitan massal gratis yang diselenggarakan oleh produsen pupuk 'plat merah' PT Petrokimia Gresik (PG) di GOR Tri Dharma, bersembunyi di bawah kolong meja, dan menangis histeris. Melihat kejadian itu, perawat RS Petrokimia Gresik, dan dokter yang terlibat dalam kegiatan itu dibuat kewalahan saat merayu peserta untuk dilakukan proses khitan.

Selain ada yang menangis dan bersembunyi. Beberapa peserta tidak mau naik ke meja khitan karena ketakutan.

Tasriful Firli (8), nama peserta yang sembunyi tidak mau dikhitan. Firli merupakan salah satu peserta sunatan massal gratis yang digelar PT Petrokimia Gresik. Dia bersembunyi sambil menangis ketakutan saat hendak dikhitan tim medis RS Petrokimia Gresik.

Firli merupakan anak kedua dari M.Teguh Prakoso (58), warga Desa Romoo, Kecamatan Manyar, Gresik yang masuk ring satu desa binaan PG. Teguh Prakoso yang berprofesi sebagai buruh serabutan, terpaksa mengkhitankan anaknya gratis karena terhimpit ekonomi. Dengan penghasilan per hari Rp 50 ribu. Dirinya mendaftarkan anak keduanya itu sebagai peserta sunatan massal. "Ayo gak usah nangis, cepat naik," ujar Teguh, Sabtu (13/6/2015). Sementara, Firli terus meronta-ronta.

Dipaksa terus, akhirnya Firli tak kuasa karena setelah tim medis yang dibantu orang tuanya turut merayu anak yang duduk di kelas dua SD itu.

Pengalaman yang dialami Firli, juga sama dialami oleh Bagus (7), anak dari Prapto (50), asal Desa Tlogopojok. Prapto yang berprofesi sebagai buruh bangunan lepas harus rela mengkhitankan anak kedua mengikuti khitan gratis.

Menurut Prapto, kondisi ekonomi yang kembang kempis membuat dirinya tak mampu mengadakan khitanan seperti orang mampu. "Mumpung ada khitanan gratis mas ya saya daftarkan anak saya ikut," tuturnya.

Acara khitan massal gratis yang diselenggarakan PT Petrokimia Gresik, dalam rangka menyambut libur sekolah serta Bulan Ramadhan 1436 Hh dan ulang pabrik PG yang ke 43. Kegiatan itu totalnya diikuti 368 anak. Mereka berasal dari Gresik dan sekitarnya (318) anak serta anak-anak yang tinggal di sekitar wilayah jalur pipa air milik PG di Babat, Lamongan, dan Gunungsari Surabaya.

Direktur Teknik dan Pengembangan (Dirtekbang) PT Petrokimia Gresik, F.Purwanto mengatakan, khitanan massal ini merupakan khitanan yang ke 30. "Untuk kegiatan ini, PG menganggarkan dana Rp 290 juta yang bersumber dari PKBL," katanya.

Lebih lanjut F.Purwanto mengatakan, sampai saat ini perusahaan telah mengkhitankan sebanyak 6854 anak yang berasal dari sekitar perusahaan.
"Kegiatan khitanan massal ini merupakan bagian dari pembangunan industri yang berkelanjutan (Sustainable industry). Dimana, perkembangan positif perusahaan dewasa ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari dukungan masyarakat sekitar perusahaan," paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Petrokimia Gresik Wahyudi menyatakan dalam pelaksanaan khitanan massal ini pihaknya bekerjasama dengan tim dokter dan medis RS Petrokimia Gresik yang notabene anak perusahaan dari PG. "Selama proses khitan massal kami juga memutas film kartun agar anak-anak tidak merasa tegang," pungkasnya.

Selain diberi layanan khitan gratis, peserta khitan juga diberi souvenir dan uang saku Rp 150 ribu, dan konsumsi. [dny/kun]

Berita Terbaru

24 Mar 2024
Petrokimia Volleyball Academy Menjadi Tim Putri Pertama yang Menjuarai Nusantara Cup
24 Maret 2024 20:50 / Komunikasi Korporat PG / 766x dilihat
22 Mar 2024