Community Relation

KOMITMEN KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN PT PETROKIMIA GRESIK

PT Petrokimia Gresik berkomitmen untuk membangun hubungan yang terbuka dan konstruktif dengan seluruh pemangku kepentingan yang berpengaruh maupun yang terdampak oleh kegiatan perusahaan. Pelibatan yang baik dengan pemangku kepentingan menjadi bagian penting dari upaya mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan dan menciptakan nilai bersama bagi masyarakat dan perusahaan.

Untuk mendukung komitmen tersebut, PT Petrokimia Gresik menetapkan hal-hal berikut:

1. Mengidentifikasi seluruh komunitas yang terdampak, yaitu masyarakat dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan perusahaan. Setelah diidentifikasi, PG melibatkan mereka secara aktif melalui dialog rutin, sosialisasi kebijakan, dan beragam kegiatan lainnya untuk memastikan bahwa setiap keputusan atau kegiatan operasional memperhatikan masukan dari masyarakat sekitar dan pihak terkait.
2. Mengidentifikasi kelompok rentan di dalam komunitas tersebut, seperti masyarakat berpenghasilan rendah, masyarakat adat, perempuan kepala keluarga, penyandang disabilitas, anak-anak, dan lansia. PG memberikan perhatian khusus kepada kelompok ini dengan melibatkan mereka secara lebih intensif dalam perencanaan dan pelaksanaan program sosial, serta menyediakan akses informasi yang mudah dipahami.
3. Menyusun dan melaksanakan strategi pelibatan yang mencakup seluruh pemangku kepentingan lokal. Strategi ini dilakukan melalui dialog, kemitraan, dan kegiatan kolaboratif yang membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan masyarakat.
4. Menyediakan mekanisme pengaduan yang dapat diakses oleh semua pihak, termasuk komunitas terdampak dan kelompok rentan. Setiap keluhan akan diterima, ditinjau, dan ditindaklanjuti secara terbuka, adil, serta bebas dari tindakan pembalasan (non-retaliation).
5. Menetapkan peran dan tanggung jawab unit kerja terkait, seperti Sekretaris Perusahaan, Divisi TJSL, Komunikasi Korporat, Pengadaan, dan Lingkungan, dalam menampung dan menindaklanjuti masukan pemangku kepentingan. Setiap proses pelibatan dan penyelesaian keluhan dilaporkan kepada Direksi secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas.
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas pelibatan pemangku kepentingan, termasuk bagaimana umpan balik dari komunitas terdampak dan kelompok rentan direspons dan diintegrasikan ke dalam kebijakan dan program perusahaan.
7. Mendorong pelaksanaan prinsip pelibatan pemangku kepentingan hingga ke rantai pasok agar kontraktor, mitra kerja, dan pemasok juga mengutamakan keterbukaan komunikasi serta tanggung jawab sosial dalam kegiatan mereka.

Melalui kebijakan ini, PT Petrokimia Gresik menegaskan komitmennya untuk menjalankan proses pelibatan pemangku kepentingan secara inklusif, menghargai perbedaan kebutuhan dan kondisi setiap kelompok, serta menjadikan masukan mereka sebagai dasar pengambilan keputusan dan peningkatan kinerja keberlanjutan perusahaan.

PROGRAM PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN

Sebagai tindak lanjut dari komitmen pelibatan pemangku kepentingan, PT Petrokimia Gresik menjalankan berbagai program dan mekanisme untuk memastikan komunikasi yang terbuka, efektif, dan responsif dengan masyarakat di sekitar wilayah operasional. Seluruh kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan baik dengan masyarakat, mencegah potensi gangguan sosial, serta memastikan kegiatan perusahaan sejalan dengan aspirasi lokal.

1. Pelaksanaan Survei dan Kajian Dampak Masyarakat Lokal

PG secara rutin melaksanakan Survey Kepuasan Lingkungan (SKL) setiap akhir tahun untuk menilai persepsi masyarakat terhadap aktivitas operasional perusahaan. Hasil SKL tahun 2024 menunjukkan skor kepuasan sebesar 92,12%, mencerminkan hubungan harmonis antara perusahaan dan masyarakat sekitar. Hasil survei digunakan sebagai bahan evaluasi dan penyusunan rencana tindak lanjut terhadap potensi dampak sosial yang muncul.

2. Penyediaan Saluran Komunikasi yang Terbuka

Untuk memastikan masyarakat dapat berkomunikasi langsung dengan perusahaan, PG menyediakan berbagai kanal komunikasi, termasuk layanan pesan singkat (WhatsApp) dan sistem MERPATI yang dikelola oleh bagian keamanan. Melalui kanal ini, masyarakat dapat menyampaikan saran, keluhan, maupun pengaduan terkait aktivitas operasional. Seluruh laporan yang diterima akan diverifikasi dan ditindaklanjuti oleh unit terkait dalam waktu yang cepat dan transparan.

3. Program Pemberdayaan dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Lokal

PG melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar dapat berkomunikasi dan bekerja sama secara efektif dengan perusahaan. Contohnya adalah kegiatan komunikasi rutin bersama kelompok nelayan lumpur dan kelompok usaha jajanan masyarakat sekitar, yang tidak hanya menjadi sarana penyampaian informasi tetapi juga ruang pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

4. Pemantauan Persepsi dan Dialog dengan Masyarakat

Selain melalui SKL, PG secara berkala melakukan komunikasi informal dan dialog langsung dengan perwakilan masyarakat guna menampung aspirasi dan masukan. Pertemuan ini menjadi wadah untuk membangun pemahaman bersama, mendeteksi isu sosial yang muncul lebih awal, serta menyesuaikan strategi keterlibatan dengan kebutuhan masyarakat.

5. Mekanisme Pencatatan dan Tindak Lanjut Keluhan

PG memiliki sistem pemantauan dan pelaporan pengaduan yang dikoordinasikan oleh Divisi Komunikasi Korporat (Komkor). Setiap bulan, laporan terkait isu lingkungan dan sosial seperti kebisingan, bau, atau asap dievaluasi dan dimitigasi dengan cepat untuk mencegah dampak lebih luas. Sistem ini memastikan setiap keluhan dapat dilacak hingga tahap penyelesaiannya.

Seluruh program dan mekanisme pelibatan pemangku kepentingan diterapkan di setiap unit dan area operasional PG secara fleksibel dan konsisten, menyesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat di sekitar wilayah operasi. Melalui pendekatan ini, PT Petrokimia Gresik memastikan bahwa seluruh kegiatan usaha dilaksanakan dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan masyarakat, serta berlandaskan prinsip transparansi, inklusivitas, dan tanggung jawab sosial.