Berkomunikasi dengan orang lain selalu kita lakukan setiap hari untuk mengetahui banyak hal. Namun, proses komunikasi itu tidak selama lancar. Salah satu hambatannya adalah bau mulut yang tidak sedap.
Bau mulut (halitosis) tidak hanya terjadi pada saat puasa, tetapi juga di luar puasa. Untuk mencegah dan mengatasi baru mulut diperlukan perawatan gigi dan mulut yang benar.
Menurut berbagai referensi, sebagian besar bau mulut disebabkan oleh bakteri penghasil sulfur. Bakteri ini biasanya tinggal di bagian belakang mulut.
Munculnya bakteri ini karena kebersihan mulut yang tidak terjaga dengan baik. Penyebabnya adalah gigi yang berlubang, infeksi gusi, dan xerostomia.
Xerostomia memiliki ciri khusus, yaitu mulut kering, air ludah kental dan sering merasa haus dan harus membasahi kerongkongan. Gejala ini disebabkan oleh dehidrasi, stres yang berlebihan, pemakaian obat kumur yang mengandung alkohol, usia lanjut, radioterapi, serta penggunaan jenis obat-obatan tertentu.
Bau mulut perlu segera diatasi. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai berikut.
1. Jagalah kebersihan dan kesegaran mulut untuk menghilangkan bakteri yang menyebabkan bau mulut tak sedap. Caranya dengan menggosok gigi secara teratur dan benar. Mengonsumsi permen atau memakai penyegar mulut hanya berfungsi menutupi bau, tapi tidak akan menghilangkan bakteri penyebabnya.
Karena itu, perhatikan kembali cara kita menggosok gigi, apakah sudah benar atau belum. Bila semua sehat dan bersih, maka mulut tidak akan mengeluarkan bau tidak sedap.
2. Menjaga mulut tetap segar juga sangat penting. Ini bisa ditempuh dengan memperbanyak minum air putih. Selain itu, juga dengan memperbanyak konsumsi makanan yang berserat, seperti buah-buahan dan sayuran.
3. Bagi yang suka berpuasa, hendaknya memperbanyak minum air putih saat berbuka dan sahur. Tujuannya agar mulut tetap segar dan tidak terlalu kering.
Selain itu, ketika sahur hindari mengonsumsi makanan yang berminyak. Hal penting lainnya, gosoklah gigi setelah berbuka, menjelang tidur, atau setelah menikmati makan sahur. Bila perlu berkumurlah dengan cairan antiseptik yang dapat membantu menjaga kesegaran mulut. Setelah sahur sebaiknya tidak langsung tidur agar proses pencernaan dalam usus lebih sempurna.
4. Periksalah gigi secara teratur ke dokter. Jika ada gigi yang berlubang, sebaiknya ditambal jika memang masih memungkinkan. Namun jika tidak, maka sebaiknya dicabut.
Bau mulut yang segar tentu akan memperlancar komunikasi dengan orang lain. Karenanya, menjaga mulut agar tetap sehat dan segar perlu dilakukan secara benar dan rutin.
Sumber : inilah.com
http://beritajatim.com/gaya_hidup/223691/tips_atasi_bau_mulut.html#.VGlfUJCsW2k
