Untuk Menjamin Ketersediaan Pupuk Nasional
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Sumardjo Gatot Irianto, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman, dan pimpinan proyek serta kontraktor menekan tombol secara bersama sebagai tanda peresmian Perluasan Dermaga dan Pengembangan Pergudangan PKG.
Penekanan tombol sebagai tanda peresmian proyek perluasan dermaga dan pembangunan gudang PT Petrokimia Gresik (PKG) dilakukan oleh Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sumardjo Gatot Irianto, Dirut PKG Hidayat Nyakman, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Ketua Proyek Rudi Karyono, pada hari Selasa lalu (31/1).
Lokasi
peresmian dipusatkan di areal pabrik II PKG, dengan dihadiri oleh
pejabat eselon I dan II PKG, pimpinan instansi terkait, dan lebih dari
500 anak yatim/piatu dari desa dan kelurahan sekitar pabrik.
Perluasan
dermaga dan pengembangan pelabuhan ini terkait dengan semakin padatnya
aktivitas bongkar muat di TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri)
milik PT Petrokimia Gresik. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya
kapasitas produksi pupuk subsidi menjadi 5,4 juta ton di tahun 2012,
atau meningkat 1,6 juta ton dibanding tahun 2011. Akibatnya impor bahan
baku dan distribusi pupuk pun ikut meningkat.
“Proyek
ini merupakan amanah dari pemerintah (kepada PT Petrokimia Gresik)
untuk mejamin ketersediaan pupuk bersubsidi untuk para petani di seluruh
Indonesia”, ujar Dirut Hidayat Nyakman dalam sambutannya.
Sementara
itu Dirjen PSP Kementan Sumardjo Gatot Irianto berpesan kepada Bupati
dan Forum Pimpinan Daerah agar tetap terus mendukung kelancaran proyek
pengembangan yang sedang dijalankan oleh PT Petrokimia Gresik. Dirjen
PSP juga menyampaikan agar proyek yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya
selesai lebih cepat demi tercapainya surplus beras 10 juta ton di tahun
2014.
Total biaya investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan dermaga ini sebesar Rp 463 miliar yang berasal dari pinjaman Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan dana internal PT Petrokimia Gresik sendiri.
Dengan
dilaksanakannya proyek pengembangan dermaga ini diharapkan kapasitas
bongkar muat akan naik sekitar 2 juta ton per tahun, sehingga total
kapasitas bongkar muat di dermaga PT Petrokimia Gresik menjadi 7 juta
ton/tahun. Dengan demikian diharapkan aktivitas bongkar muat di
pelabuhan menjadi lebih lancar sehingga mengurangi biaya yang timbul.
Selain
melakukan pengembangan dermaga, PT Petrokimia Gresik juga membangun
Gudang Curah dengan kapasitas 50.000 ton. Gudang ini bersifat
multi-purpose yang dapat menampung pupuk komiditi berbentuk curah
seperti NPK, ZA, Urea, KCL dan lain-lain yang selanjutnya
didistribusikan sesuai dengan kebutuhan.
Nilai investasi untuk pembangunan gudang ini sebesar Rp. 52,7miliar
dengan menggunakan dana internal PT Petrokimia Gresik sendiri. Waktu
yang dibutuhkan untuk membangun gudang yang dibangun oleh PT Aneka Jasa
Grhadika selaku kontraktor pelaksana ini adalah 390 hari kalender,
terhitung sejak tanggal 23 September 2011, dan diharapkan selesai tanggal 16 Oktober 2012.
Dengan total dana proyek yang mencapai lebih dari Rp 500 miliar, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto berharap agar proyek pengembangan yang dilakukan oleh PKG ini mampu meningkatkan investasi daerah. Bupati juga berpesan kepada masyarakat untuk mendukung kelancaran proyek, dan agar PKG bisa meningkatkan kegiatan CSR-nya.
Lebih
lanjut Bupati mengatakan bahwa proyek perluasan dermaga dan gudang ini
sebagai antisipasi terhadap permintaan pasar akan kebutuhan pupuk
pertanian. Demi terwujudnya pertanian industrial, unggul berkelanjutan
yang berbasis nilai tambah dan kesejahteraan petani. (Edri/Hartono)