Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan penerapan gizi yang layak sejak tahun 1950. Hal ini mengingat kurangnya kepedulian masyarakat dengan kandungan gizi dalam makanan dan sering “asal-asalan” dalam memilih makanan. Oleh karena itu, pada 25 Januari setiap tahunnya diperingati sebagai HGN yang diharapkan dapat meningkatkan kepekaan masyarakat akan pentingnya kebutuhan gizi tubuh yang tentu berpengaruh pada tingkat kesehatan dan kualitas hidup.
Mengonsumsi makanan yang bergizi tentu tak lepas dari pemilihan kualitas bahan makanan yang diolah serta gizi yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan data yang rilis oleh International Fertilizer Association (IFA) pada tahun 2016, menyatakan bahwa 50% kondisi lahan pertanian dunia mengalami defisiensi unsur hara mikro seng/ zink yang cukup signifikan. Padahal, seng/ zink adalah salah satu mikronutrien yang berperan dalam penerapan gizi yang layak. Seng/ zink mengaktifkan sel darah putih, sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Oleh karena itu, kekurangan seng/ zink akan berpengaruh terhadap jaringan tubuh, terutama pada proses pertumbuhan. Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Seng/ zink perhari pada bayi dan anak usia 0 bulan sampai 3 tahun berkisar antara 1.1-3 mg/hari. Seng/ zink harus tersedia dalam jumlah yang cukup, karena kekurangan seng/ zink yang terjadi dapat berakibat pada gangguan pertumbuhan fisik atau stunting serta menghambat perkembangan sel otak.
Yang perlu menjadi perhatian bersama adalah, Indonesia masuk dalam wilayah dengan defisiensi terparah di dunia pada tahun tersebut. Survei terakhir di 12 provinsi yang ada di Indonesia menemukan bahwa prevalensi defisiensi Seng/ zink pada anak Balita mencapai 36,1%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan hampir 4 dari 10 anak menderita kekurangan zat Seng/ zink akibat adanya defisiensi yang cukup parah.
Untuk itu, di tahun 2016 Petrokimia Gresik sebagai produsen solusi agroindustri terkemuka di Indonesia turut berkontribusi dalam memberikan solusi penambahan asupan Seng/ zink pada manusia dengan menciptakan produk pupuk NPK Phonska Plus. Pupuk yang diperkaya dengan unsur sulfur dan Seng/ zink ini selain mampu meningkatkan efisiensi serta efektivitas tanam baik dari segi jumlah maupun mutu yang dihasilkan tetapi juga dapat meningkatkan unsur hara mikro Seng/ zink pada hasil pertanian. Sehingga kebutuhan nutrisi Seng/ zink manusia melalui pangan dapat terpenuhi.
Dengan demikian, permasalahan defisiensi unsur hara Seng/ zink pada tanah bukanlah lagi sebuah persoalan. Dengan mengonsumsi makanan bergizi dan terpenuhinya nutrisi Seng/ zink manusia setiap harinya, dapat memberikan manfaat seperti meningkatnya imunitas, bertambahnya energi, serta kesehatan yang lebih terjaga. Sehingga secara langsung akan berdampak positif pada produktivitas maupun kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik lagi. (WA)