SUBANG, KOMPAS.com
- Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengaku terus mencoba berbagai hal
agar distribusi pupuk yang disubsidi pemerintah bisa tepat sasaran.
Setelah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kali ini
Kementerian Pertanian berencana mengeluarkan smart card atau kartu pintar untuk para petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi.
"Kementerian Pertanian sendiri sedang merancang dengan smart card
agar petani bisa menebus pupuk itu dan agar tidak lagi ada kebocoran,"
ujar Suswono setelah menggelar diskusi bersama pemimpin redaksi media di
Subang, Selasa (30/9/2014).
Dia mengakui, selama ini
permasalahan pupuk terletak pada distribusinya. Hal tersebut sudah
membuat banyak petani yang tidak tersaluri pupuk subsidi tersebut dan
terpaksa membeli pupuk non subsidi. Karena alasan itulah, Mentan
mematangkan rencana penggunaan smart card tersebut agar mengakhiri masalah yang terjadi.
Saat
ditanya mengenai kapan kebijakan tersebut bisa dilaksanakan, Mentan
mengaku jika dalam sisa 20 hari ini selesai, maka akan segera disalurkan
kepada para petani yang membutuhkan.
"Kami sedang matangkan ini,
kalau bisa saat ini ya kita lakukan tapi kalau tidak minimal rencana
ini sudah matang dan dilaksanakan oleh menteri yang akan datang," kata
Suswono.
Sebelumnya, Suswono mengaku saat ini sudah melibatkan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengkaji terjadinya
penyelewengan pupuk subsidi. Langkah tersebut dilakukan Kementan agar
penyelewengan pupuk subsidi bisa diketahui. Apabila ada indikasi
terjadinya kerugian negara, maka bisa ditindak oleh KPK.
Dengan begitu, Kementan yakin distribusi pupuk akan tepat sasaran dan memenuhi daerah-daerah yang sebelumnya tidak tersalurkan.
Penulis : Yoga Sukmana
Editor : Bambang Priyo Jatmiko