Dalam pertemuan Distributor Wilayah II yang diadakan di Jakarta (26-27/2) Hidayat Nyakman, Dirut PT Petrokimia Gresik dalam sambutan mengatakan bahwa Presiden RI Jokowi, mencanangkan swasembada pangan harus dicapai dalam 3 tahun, akibat dari pencanangan tersebut Menteri Pertanian diberi tugas untuk mencapai swasembada tersebut, apabila tidak tercapai Mentan harus siap diganti, malah hal senada disampaikan juga Kasad TNI-AD waktu pertemuan di Kalimantan Barat bahwa apabila dalam waktu 2 tahun swasembada pangan tidak tercapai akan lengser. Jadi harus berbeda dengan tahun yang lalu-lalu, semangatnya sekarang adalah bagaimana untuk mencapai swasembada pangan tersebut.
Lebih jauh Hidayat Nyakman mengatakan, Deputi Pencegahan KPK sudah memperingatkan bahwa penyelewengan yang potensial dalam pendistribusian pupuk bersubsidi adalah pertama distributor, kedua kios dan ketiga transportir. Apabila dalam pendistribusian pupuk tidak sesuai dengan aturan yang ada, sesuai arahan pemegang saham, pemutusan kerjasama akan dilakukan tanpa peringatan-peringatan terlebih dahulu, kita harus instropeksi diri, pemerintah sudah sangat serius untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi kepada yang berhak menerima, kedepan kita harus menjalankan amanah ini sebaik-baiknya. Kesempatan untuk memperbaiki diri inilah yang harus kita manfaatkan.
Acara yang juga dihadiri Romulo Robert Simbolon, Dewan Komisaris PT Petrokimia Gresik, Ir. Koeshartono, Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, T. Nugroho Purwanto, Direktur Komersil PT Petrokimia Gresik dan Aster Kasad, Brigjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A. Dalam sambutannya Kustanto Widiatmoko menyatakan bahwa TNI-AD siap membantu dalam pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi, sehingga memperlancar pencapaian swasembada pangan yang sudah dicanangkan presiden RI. Hal ini ditandai dengan sudah ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara Pupuk Indonesia, Mabes TNI-AD dan Departemen Pertanian RI serta berbagai pihak yang terkait dengan pencapaian swasembada pangan yang bertajuk, kerjasama dalam program pembangunan pertanian dengan mensinergikan pengawalan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani. (isp.-)
