PT Petrokimia Gresik (PG) berhasil mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) SNI ISO 37001:2016. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Badan Sertifikasi PT ASR International Indonesia Certification (ASRICERT Indonesia) dan berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak 1 Juli 2020.
Sertifikat SMAP ini merupakan wujud komitmen PG dalam mengoptimalkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan operasional perusahaan.
Direktur Utama (Dirut) PG, Rahmad Pribadi, Senin (13/7/20) mengapresiasi dukungan seluruh insan PG beserta stakeholder terhadap penyelenggaraan perusahaan yang bersih dan berintegritas di Petrokimia Gresik.
Rahmad menyampaikan, penerapan sertifikat ini dapat menumbuhkan budaya anti penyuapan di perusahaan, sehingga menciptakan keunggulan dibandingkan dengan kompetitor. SMAP dapat meminimalisasi potensi financial losses, sehingga proses bisnis di perusahaan akan semakin efisien, dan dapat meningkatkan daya saing bagi produk Petrokimia Gresik. Hal ini memudahkan upaya bersama untuk menjadikan PG sebagai market leader dan dominant player di sektor agroindustri
“Dengan demikian, reputasi baik perusahaan dan kepercayaan stakeholder kepada Petrokimia Gresik sebagai solusi agroindustri anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero) diharapkan semakin meningkat,” ujar Rahmad
Rahmad mengungkapkan sertifikat SMAP ini juga merupakan tindak lanjut dari penerapan kebijakan Kementerian BUMN dalam menciptakan ekosistem antikorupsi. SMAP akan membantu Petrokimia Gresik dalam mencegah terjadinya tidak pidana penyuapan dan pengendalian risiko hukum. Dengan adanya SMAP, diharapkan potensi tindakan yang melanggar hukum dapat diminimalisasi
Sebagai tindak lanjut penerapan SMAP, perusahaan akan menjalankan usaha dengan berpedoman pada 4 NO's, yaitu No Bribery (tidak boleh ada suap-menyuap), No Kickback (tidak boleh ada komisi), No Gift (tidak boleh ada hadiah yang tidak wajar), dan No Luxurious Hospitality (tidak boleh ada jamuan yang berlebihan). Untuk mendukung penerapan prinsip 4 NO’s, manajemen menerapkan kebijakan no tolerance terhadap para pelanggarnya, serta menyiapkan sistem pelaporan untuk memudahkan terdeteksinya indikasi pelanggaran.
“Prinsip ini telah disepakati oleh seluruh Direksi dan Komisaris di Petrokimia Gresik, sehingga penerapannya pun berlaku menyeluruh tanpa terkecuali” ungkap Rahmad.
PG juga terus melakukan upaya peningkatan dan perbaikan setiap proses bisnis agar sejalan dengan prinsip integritas. Manajemen PG memastikan setiap unit kerja melakukan penilaian dan pengendalian risiko penyuapan. Setiap pimpinan unit kerja harus terus melakukan mapping adanya potensi penyuapan. Dirut PG, Rahmad Pribadi menegaskan, SMAP merupakan komitmen PG dalam menyelenggarakan perusahaan yang sehat dalam meningkatkan daya saing usaha. Hartono