Petrokimia Gresik berencana menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dalam program kerja sama penelitian produk inovasi perusahaan. Rencana kerja sama ini ditandai dengan diskusi bersama antara Tim ITS Surabaya dengan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Gresik, Jawa Timur, Rabu (16/3).
Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, Petrokimia Gresik yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia juga menjadi produsen pupuk dan bahan kimia terlengkap di Indonesia. Produk Petrokimia Gresik telah banyak memberikan kontribusi positif bagi pertanian dan industri nasional di Indonesia.
"Kami akan terus berinovasi untuk menghasilkan produk unggulan dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional, serta menjadi market leader dan dominant player di sektor agroindustri," tandas Dwi Satriyo.
Ada empat poin yang akan dikerjasamakan. Pertama, peningkatan percepatan pengomposan bahan organik dengan biodekomposer pada produk Petro Gladiator. Saat ini lama waktu pengomposan dengan biodekomposer Petro Gladiator eksisting adalah selama 10 – 14 hari untuk bahan organik dengan kandungan selulosa tinggi (kotoran hewan, sampah organik TPA, daun kering, rumput) dan 14 – 30 hari untuk bahan organik dengan kandungan lignin tinggi (jerami, sekam, limbah jagung, tandan kosong kelapa sawit, limbah kayu).
Kedua, penambahan mikroba fungsional pupuk hayati Pethrikaphos. Rencana kerjasama dengan ITS difokuskan pada penambahan mikroba fungsi lainnya yang dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas produk Pethrikaphos.
Ketiga, pengembangan produk bioherbisida berbasis alelokimia (alelopati) dari metabolit sekunder yang dihasilkan ekstrak tanaman secara alami.
Terakhir, kerja sama Program Matching-Fund KedaiReka dari Kemendikbudristek. KedaiReka mempertemukan industri dan perguruan tinggi dan men-support pendanaan ke perguruan tinggi untuk sejumlah riset.
"Semoga kerja sama ini berlangsung optimal, sehingga memperkuat Petrokimia Gresik sebagai perusahaan Solusi Agroindustri serta memperkuat semangat riset di tanah air," tutup Dwi Satriyo. (*/Wildan)