PETROKIMIA GRESIK gulirkan dana PKBL Rp250 juta

29 June 2012 08:06 / www.bisnis.com / 5714x viewed
Oleh Sepudin Zuhri
JAKARTA: PT Petrokimia Gresik menggelontorkan dana Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Rp250 juta untuk pembangunan bank sampah di wilayah ring I perusahaan itu.
Direktur SDM dan Umum PKG Koeshartono mengatakan dana PKBL itu dikucurkan untuk pembangunan Bank Sampah Meduran BERSATU (Bersih, Elok, Ramah, Santun, Aman, Terampil dan Unggul). Menurutnya, perseroan juga memberikan bantuan berupa pelatihan kepada tim yang akan mengelola sampah tersebut.
"Bank Sampah ini juga dapat menghasilkan omzet sampai dengan saat ini [enam bulan] mencapai Rp30 juta. Padahal, bank sampah lain hanya mendapatkan omzet rata-rata Rp2 juta selama enam bulan," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis hari ini, Kamis (28/6/2012).
Dia mengakui saat ini sudah ada Bank Sampah di Gresik, tetapi hanya menghasilkan omset yang lebih kecil. Nasabah yang sudah terdaftar, katanya, sebanyak 256 orang dan diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat terkait dengan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan dapat menghasilkan.
Koeshartono memaparkan kegiatan itu menggunakan sistem aktif-pasif, sistem aktif lebih condong untuk mengajak warga mengepak dan memisahkan sendiri sampah anorganik sebelum disetor ke bank sampah.
Sementara itu, sistem pasif merupakan kerjaan tim bank sampah yang mengambil sampah anorganik di rumah warga untuk kemudian dikelola di bank sampah.
Kegiatan itu, katanya, bertujuan mengaktifkan peran serta masyarakat langsung untuk mengurangi sampah dan menjadikan sampah tersebut menjadi berkah bermanfaat dari aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi
"Membangun kesadaran di masyarakat tentang pentingnya memilah, mengolah dan menjadikan sampah sebagai barang yang bernilai ekonomis guna memberikan tambahan penghasilan," tuturnya.
Menurutnya, program CSR PKG itu bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia menambahkan jika program itu berjalan efektif, maka akan di kembangkan ke desa-desa lain di wilayah Kabupaten Gresik.
Dia mengharapkan program bantuan bank sampah ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi semua warga khususnya warga Desa Roomo serta bisa menjadi inspirasi bagi kelompok-kelompok lain dalam mengelola sampah.
Dampak sosial dari pengelolaan sampah yang hingga saat ini belum begitu teratur, katanya, menjadikan masyarakat kurang sadar akan pentingnya mengatasi persoalan sampah yang akibatnya dapat merugikan kesehatan msyarakat. (sut)

Recent News