Bertempat di desa Lumpur, desa pesisir utara kota Gresik tepatnya di Balai Pesusukan kemarin malam (26/5) tradisi makan bersama dengan menu hasil laut dari usaha masyarakat setempat yang sebagian besar berprofesi nelayan serta tidak lupa nasi yang diolah secara liwet. Dalam tradisi atas inisiatif warga setempat tersebut yang dikemas sebagai ajang mempererat tali silaturahmi dan sarana komunikasi dua arah dengan warga sekitar terkait program kegiatan perusahaan secara umum, hadir Wahyudi, Sekretaris Perusahaan, Yusuf Wibisono, Kadep Humas, Satriyo Nugroho, Kapro Amurea II dan beberapa staf dari Petrokimia Gresik serta tidak kurang dari 100 orang masyarakat setempat.
Acara yang berlangsung gayeng, penuh keakraban ini harapannya tidak hanya terjadi di Balai Pesusukan namun juga berlangsung di tempat lain. Aspirasi warga setempat dapat terserap dan menjadi bahan kajian untuk peningkatkan hubungan yang lebih baik ke depannya.
Dalam kesempatan yang baik ini di sela-sela menikmati hidangan yang disiapkan warga, Wahyudi, Sekretaris Perusahaan menyampaikan bahwa Petrokimia Gresik dalam bisnisnya mendapatkan tanggung jawab mendistribusikan pupuk bersubsidi Urea, namun dengan kapasitas terpasang Urea saat ini 460.000 ton pertahun tidak mencukupi untuk keperluan Jawa Timur karena itu penambahan kapasitas produksi untuk memenuhi tanggung jawab pendistribusian Urea sangat mendesak. Dengan adanya kesanggupan pasokan gas alam dari Husky CNOOC Madura Limited (HCML) sebesar 85 MMSCFD ke Petrokimia Gresik mendukung berdirinya pabrik Amurea II yang rencananya berkapasitas hampir sama dengan pabrik yang ada. Doa dan dukungan warga desa Lumpur sangat diharapkan demi kelancaran pembangunan pabrik tersebut sehingga tanggung jawab pendistribusian pupuk urea dari pemerintah dapat terpenuhi, imbuhnya. (har / isp)