Oleh Mona Tobing - Senin, 14 April 2014 | 12:19 WIB
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) optimis tahun ini produktivitas padi secara nasional tumbuh 0,8% dibandingkan tahun 2013. Cuaca yang dinilai kondusif diyakini dapat mendorong meningkatnya produktifitas padi.
Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi tahun ini iklim Indonesia lebih hangat.
BMKG juga memantau bahwa pada Mei hingga September kondisi iklim cukup baik karena curah hujan normal. Sehingga pada bulan tersebut menjadi musim tanam paling baik.
Haryono, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbang) Kementan mengatakan, Indonesia harus mengejar target tanam padi dengan produksi 5,16 juta ton per hektare (ha). Dengan asumsi lahan padi sekitar 1,45 juta ha maka produksi padi bisa mencapai sekitar 76 juta.
"Tapi petani tidak bisa terus andalkan kondisi iklim. Kami akan berupaya untuk menciptakan varietas padi baru yang bisa ditanam dalam setiap musim dan letak geografi setiap daerah," kata Haryono pada Senin (14/4).
Saat ini jumlah kecamatan di Indonesia sebanyak 4.937 kecamatan yang menjadi sentra padi, jagung dan kedelai. Sebanyak 51% dari jumlah kecamatan dapat ditanami padi. Sisanya, 17% ditanami jagung dan 11% untuk kedelai.