JAKARTA-Kementerian Pertanian (Kementan) siap mengembangkan pembangunan
pertanian dengan prinsip bioindustri untuk meningkatkan daya saing dan
nilai tambah.
Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Selasa
menyatakan, prinsip pertanian bioindustri tersebut merupakan salah satu
strategi pembangunan pertanian ke depan atau Strategi Induk Pembangunan
Pertanian (SIPP) 2013-2045.
"Prinsip pertanian bioindustri adalah
pada peningkatan kualitas, nilai tambah dan daya saing produk
pertanian," katanya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Pertanian (Musrenbangtan) Nasional 2014 yang dihadiri Wakil Menteri
Pertanian Rusman Heriawan serta diikuti jajaran Dinas Pertanian dari
seluruh Indonesia.
Selain itu, tambahnya, mengintegrasikan
seluruh pemangku kepentingan dalam skala ekonomi, baik integrasi
vertikal,mencakup aspek hulu sampai hilir, serta integrasi horisontal
yang mencakup berbagai komoditas dan jenis usaha.
Pendekatan
pembangunan pertanian bio industri kata Suswono, membutuhkan pola
pengelolaan terpadu, melibatkan pemangku kepentingan dari aspek
perancangan, implementasi,pelayanan, pembinaan dan pengendalian.
Sementara
itu untuk mendorong peningkatan produktivitas dan produksi pertanian ke
depan, menurut dia akan difokuskan pada pengembangan kawasan sentra
pertanian.
"Komoditas strategis dan unggulan akan dikembangkan
pada kawasan andalan secara menyeluruh, sehingga menjadi satu kesatuan
sistem pertanian bio industri," katanya.
Mentan menyatakan,
pengembangan kawasan andalan pertanian yang akan dilakukan pada 2015
yang telah pengembangan padi di 30 kawasan,jagung di 7 kawasan, kedelai
pada 11 kawasan, selain itu, sapi potong pada 50 kawasan.
Sedangkan
aktivitas usaha tani, akan dikelola dengan prinsip pertanian lestari,
dengan memanfaatkan agro-input yang ada di lokasi pengembangan dan
mengelola limbah untuk manfaat yang lebih besar.(ant/hrb)
http://www.investor.co.id/agribusiness/kementan-siapkan-pembangunan-pertanian-bioindustri/84634