Menteri BUMN Dahlan Iskan mendorong Pemerintah Kabupaten Wonogiri agar lebih mengoptimalkan pengembangan budidaya singkong varietas gajah. Varietas singkong ini termasuk baru dan saat ini sedang dikembangkan di Wonogiri. Menurut Dahlan, singkong dapat mengurangi ketergantungan terhadap terigu yang saat ini harus didatangkan dari luar negeri.
”Saya malah berencana membuat BUMN khusus untuk singkong. Karena
singkong ini layak dikembangkan. BUMN yang bergerak di produsen pupuk
juga harus membuat pupuk khusus untuk singkong,” kata Dahlan Iskan
disaksikan ratusan Gapoktan dalam lawatannya ke Wonogiri, Jumat (7/6).
Hadir dalam kunjungan tersebut antara lain Dirut PT. Pupuk Petrokimia
Gresik Hidayat Nyakman, Dirut PT.Pupuk Kujang Bambang Cahyono, Dirut PT.
Pupuk Sriwijaya Mustofa, Dirut PT. Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat , Dirut
PT.Pupuk Iskandar Muda Eko Sunaryo dan Ahli tanaman singkong Prof. Dr.
Subagyo.
Dahlan juga mendaulat Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto sebagai “Bupati
Singkong”. Julukan ini tidak berlebihan mengingat orang nomer satu di
jajaran Pemkab Wonogiri ini mempelopori pengembangan budidaya singkong
khususnya di kota Gaplek. “Ini Pak Bupati saya lantik menjadi Bupati
singkong. Ndak apa-apa, nanti saya juga menjadi Menteri Singkong”
kelakarnya disambut tepuk tangan meriah.
Bupati mengatakan bahwa telah bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura dalam pengembangan singkong. Langkah telah
dilakukan seperti membuat demplot masing-masing seluas 120 hekatare
dengan bersinergi dengan PT. Petrokimia Gresik dalam hal rekomendasi
pemupukan. ”Kita sudah lama membuat demplot, selain itu agar petani bisa
mendapatkan hasil maksimal kita rekomendasikan dengan pemupukan dengan
pupuk NPK, dan urea,” imbuhnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, saat ini kandungan tapioka dalam
singkong yang berasal dari Wonogiri lebih tinggi dibanding daerah lain.
Tercatat kandungan tapiokanya mencapai 35% dengan tingkat kekeringan
14%. Setiap satu batang singkong mempunyai berat kurang lebih 14 kg
dengan masa tanam 6 bulan.
Di Wonogiri sendiri ada 3 pabrik pengolahan singkong menjadi tepung
tapioka yang masih kekurangan bahan baku singkong. “Jika nanti semua
petani sudah panen, harga singkong tidak boleh rendah. Harus harus ada
kesepakatan tentang harga tetap singkong biar petani lebih banyak
untungnya. Harga yang telah disepakati adalah Rp 850/kg. Harga ini tidak
akan turun saat panen raya nanti” tegas Bupati.
Menurut Bupati panen raya singkong akan dilakukan pada bulan Juli. Jika
nanti produksi singkong bisa naik 4 sampai 5 kali lipat hingga mencapai 2
juta ton, dirinya berharap ekonomi kerakyatan di wilayah Kabupaten
Wonogiri menjadi tumbuh lebih baik. (HUMAS-esti suci)
http://www.wonogirikab.go.id/home.php?mode=content&submode=detail&id=2606