"Dengan dosis pemupukan yang tepat dan berimbang maka produktivitas lahan singkong bisa ditingkatkan," kata Hidayat, di Jakarta, Jumat (7/6/2013).
Dia mencontohkan salah satu demonstrasi plot (demplot) di Kecamatan Selogiri bisa menghasilkan produksi singkong hingga 120 ton per hektare.
Petrogres merekomendasikan dosis pemakaian pupuk untuk singkong adalah NPK Phonska 300 kg dan Urea 200 kg per hektare, serta pupuk organik Petroganik 1/2 kg untuk setiap batang.
Untuk membantu peningkatan produksi singkong di Indonesia, Petrogres bekerja sama dengan Bupati Wonogiri dan Dinas Pertanian setempat melakukan demplot tanaman singkong, masing-masing seluas 120 hektare dan 100 hektare.
"Saat ini produktivitas petani singkong di Wonogiri rata-rata 20 ton per hektare. Dengan pemupukan spesifik menggunakan pupuk Petrogres, kami berharap panen singkong pada tahun 2013 bisa meningkat rata-rata minimal 80 ton per hektare," ucap Hidayat.
Dia berharap dengan bantuan dan sinergi pemakaian pupuk tersebut, produksi singkong bisa meningkat dan mampu mengurangi ketergantungan impor.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode 2000-2011, Indonesia rata-rata mengimpor singkong sebesar 146.000 ton per tahun.
Petrogres memberikan bantuan NPK Phonska sebanyak 25 ton dan Petroganik 150 ton kepada lima kelompok tani di lima kecamatan di Wonogiri, Jawa Tengah, yaitu Wonigiri, Ngadirojo, Nguntoronadi, Sidoharjo, dan Girimarto. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Meneg BUMN Dahlan Iskan kepada petani.
Bantuan diberikan kepada sejumlah kelompok tani di Wonogiri karena kabupaten tersebut sebagian besar atau sekitar 53,82% (98.082 hektare) lahannya untuk pertanian. Selain itu, salah satu andalan hasil pertanian Kabupaten Wonogiri adalah singkong. (mfm)
Editor : Fatkhul Maskur
http://www.bisnis.com/budidaya-singkong-pupuk-pas-produktitivitas-bisa120-ton-per-ha