BPS Koreksi Produksi Padi Tahun Ini

03 November 2015 10:14 / http://bisniskeuangan.kompas.com / 6781x dilihat
JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Angka Ramalan (ARAM) II produksi padi, jagung, dan kedelai. Produksi padi tahun 2015 berdasarkan ARAM II diperkirakan naik sebesar 5,85 persen dibandingkan produksi tahun 2014.

Produksi padi diperkirakan naik 4,15 juta ton dibandingkan tahun 2014. Secara total, produksi padi berdasarkan ARAM II diperkirakan sebesar 74,99 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

“Terjadi koreksi penurunan dibandingkan ARAM I, yang sebesar 75,5 juta ton. Hampir 600.000an ton,” ungkap kepala BPS Suryamin dalam paparan hari Senin(2/11/2015).

Koreksi produksi padi pada ARAM II ini pun belum memperhitungkan dampak El Nino untuk produksi September hingga Desember. Sebabnya, estimasi produksi padi berdasarkan ARAM II dihitung dengan dasar luas tanam pada bulan Juli-Agustus 2015.

“Artinya, memang luas tanamnya masih ada. Sehingga untuk September-Oktober kita belum mengoreksi hasilnya seperti apa. Sebab di beberapa daerah yang mempunyai irigasi baik, banyak yang tidak terpengaruh El Nino,” jelas Suryamin lagi.

Lebih lanjut dia bilang, kenaikan produksi padi diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 380,87 hektare (ha), atau naik 2,76 persen dibandingkan 2014, serta kenaikan produktivitas sebesar 1,54 kuintal per ha atau sekitar 3 persen.

Beberapa provinsi yang mengalami penurunan produksi padi dibandingkan tahun 2014 yaitu Jambi (turun 15,52 persen), Kepulauan Riau (turun 13,47 persen), DKI Jakarta (turun 10,5 persen), Jawa Barat (turun 4,02 persen), serta Bali (turun 0,81 persen).

BPS juga merilis ARAM II untuk produksi jagung tahun 2015. Produksi jagung tahun 2015 diperkirakan naik 4,34 persen dibandingkan tahun 2014, atau naik 820.000 ton.

Produksi jagung tahun 2015 diperkirakan sebanyak 19,83 juta ton. Akan tetapi, produksi jagung ini sedikit lebih rendah dibandingkan ARAM I yang mencapai 20 juta ton.

“Luas panen diperkirakan naik 22.610 ha atau 0,59 persen. Produktivitas diperkirakan naik 1,85 kuintal per ha, atau 3,73 persen,” kata Suryamin.

Peningkatan produktivitas jagung ditengarai di beberapa daerah sentra produksi jagung. Misalnya di Nusa Tenggara Barat (NTB), paska masa panen padi, para petani beralih menanam komoditas jagung.

“Seperti di NTB cukup banyak jagung yang sebentar lagi akan dipanen,” lanjut Suryamin.

Sementara itu, berdasarkan ARAM II, produksi kedelai tahun ini diperkirakan naik 2,93 persen dibandingkan tahun lalu. produksi kedelai diperkirakan mencapai 27.970 ton.

Luas panen kedelai diperkirakan naik 9.160 ha atau 1,49 persen dibandingkan tahun lalu. Adapun produktivitas tanaman kedelai diperkirakan naik 0,22 kuintal per ha, atau 1,42 persen dibandingkan 2014.

“Tapi memang kalau kedelai ini masih jauh dari kebutuhan. Kebutuhannya di atas 1 juta,” kata Suryamin. (Estu Suryowati / Erlangga Djumena)

Berita Terbaru

24 Nov 2024
Menang Telak, Tim Voli Putri Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia (PGPI) Kembali Juarai Livoli Divisi Utama 2024
24 November 2024 15:42 / Komunikasi Korporat PG / 31x dilihat
23 Nov 2024
Dorong Perkembangan Olahraga Senam, Petrokimia Gresik Apresiasi Prestasi Atlet Persani Jawa Timur
23 November 2024 15:05 / Komunikasi Korporat PG / 21x dilihat
22 Nov 2024