Dalam sambutannya Ketua SKPG, Pinto, menyampaikan bantuan paska erupsi gunung kelud untuk pembangunan Gedung TK Dharma Wanita I diharapkan mampu meringankan beban derita masyarakat desa Sugihwaras serta dapat menjalin keberlangsungan hubungan baik yang nantinya mampu memprioritaskan produk produk dari Petrokimia Gresik untuk membantu meningkatkan produksi pangannya.
Sementara itu, Manager Kemitraan Bina Lingkungan, Taufik Hidayat mengatakan bahwa rangkaian bantuan PT Petrokimia Gresik kepada korban erupsi gunung kelud ini merupakan kepedulian dan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, dilakukan bersama sama dengan Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG) dan Persatuan Istri Karyawan Petrokimia Gresik (PIKPG).
Realisasi dana bantuan dalam rangka membantu korban erupsi gunung kelud mencapai nilai sebesar Rp 1,748 milyar antara lain dalam bentuk :
- Bantuan bahan pangan untuk kebutuhan dapur umum dalam membantu para pengungsi di 5 kecamatan (Kecamatan Ngancar, Puncu, Kepung, Plosoklaten & Pare) senilai Rp. 137 juta.
- Bantuan pengobatan gratis di 5 kecamatan untuk para pengungsi setelah terjadi erupsi senilai Rp 56 juta.
- Bantuan material genteng untuk perbaikan rumah serta pipa PVC untuk perbaikan saluran air masyarakat pasca erupsi senilai Rp 275 juta.
- Bantuan pemberian pupuk Urea, Phonska dan pupuk Organik kepada para petani di Kecamatan Ngancar, Puncu, Plosoklaten dan Kecamatan Kepung bersama-sama dengan PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company) senilai Rp 700 juta.
- Bantuan pembangunan TK Dharma Wanita I desa Sugihwaras dan bantuan peralatan sekolah berupa Alat Permainan Edukatif (APE) senilai Rp 405 juta.
- Bantuan peralatan sarana ibadah untuk desa Sugihwaras dari Takmir Masjid Nurul Jannah Petrokimia Gresik sebesar Rp 5 juta.
Manager KBL, berharap PKG dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang terkena musibah bencana alam. (Nanik Djuniwati)