GRESIK. Penyediaan pupuk yang mencukupi bagi petani merupakan faktor keberhasilan dalam peningkatan produktivitas pertanian guna mendukung program ketahanan pangan nasional, tetapi pada kenyataannya upaya-upaya untuk mencukupi pupuk bersubsidi bagi petani sering diselewengkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini terjadi karena adanya disparitas harga yang cukup signifikan antara pupuk bersubsidi dengan pupuk nonsubsidi, sehingga sering terjadi kebocoran penggunaan pupuk bersubsidi yang diperuntukan bagi petani tetapi disalahgunakan untuk sektor industri dan perkebunan. Upaya-upaya terus dilakukan untuk melindungi petani dan menghindari adanya penyelewengan, dan mulai 1 Oktober 2011 akan diadakan pembedaan warna untuk pupuk urea dimana pupuk urea bersubsidi akan diberi warna pink (merah jambu) sedangkan untuk urea nonsubsidi tetap berwarna putih. Pembedaan warna diharapkan akan memudahkan pengawasan di lapangan. Penjelasan tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Pusri (Persero) Arifin Tasrif pada acara Sosialisasi Pupuk Urea Warna Bersubsidi di Wisma Kebomas Petrokimia Gresik kemarin sore (27/9) yang dihadiri oleh Deputi Bidang Usaha Primer Kemeneg BUMN Megananda Daryono, jajaran direksi pabrik pupuk anggota holding PT Pusri (Persero), Kepala Dinas Pertanian Jatim, Kepala BPTP Jatim, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Pati, Rembang dan Blora serta para distributor, pemilik kios dan kelompok tani.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman menambahkan bahwa selaku anggota holding PT Petrokimia Gresik telah siap mendukung pemberian warna pupuk urea bersubsidi, proses uji coba dan penelitian pewarnaan urea sudah dilakukan sejak bulan Nopember 2010 hingga April 2011. Jenis pewarna yang digunakan adalah pewarna dari golongan food grade sehingga cukup aman baik untuk tanaman maupun untuk lingkungan. Pemberian warna terhadap urea tidak akan mempengaruhi kualitas karena kandungan Nitrogennya tetap yaitu 46%. Selain itu bahan pewarna yang diberikan juga aman dan diberikan dalam jumlah sedikit. Pengujian pemberian warna juga sudah dilakukan baik dalam skala laboratorium maupun skala pabrik. Urea berwarna aman untuk air tanah karena tidak mempengaruhi warna air tanah dan juga aman untuk tanaman karena berdasarkan hasil pengujian aplikasi pada padi dan jagung tidak menunjukkan gejala keracunan atau fitotoksisitas.
Pada awal peluncuran kemungkinan masih akan terdapat 2 warna pupuk urea bersubsidi, yaitu urea warna pink dan urea warna putih yang merupakan stok pupuk urea bersubsidi yang lama, tapi pada tahun 2012 diharapkan pupuk urea bersubsidi yang beredar sudah satu warna yaitu pink. “Per tanggal 1 Januari 2012 pupuk urea berwarna pink hanya khusus untuk pupuk bersubsidi sedangkan yang berwarna putih khusus untuk nonsubsidi” tutur Hidayat Nyakman. (Sasono Handito/Hartono)