Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Agus Waluyo, mengatakan terpilihnya sawo asal Gresik menyisihkan sejumlah buah lokal lainnya dari daerah lainnya.
"Dalam festival itu, dua buah lokal asal Gresik mampu menjadi perhatian para juri, yakni sawo yang berasal dari Desa Wotan, Kecamatan Panceng dan buah mentega dari Desa Daun, Kecamatan Tambak," katanya, kemarin.
Selain sawo yang menjadi buah lokal terbaik, buah mentega juga meraih peringkat tiga, sedangkan juara dua diraih durian asal Kabupaten Nganjuk.
Agus mengatakan, kedua buah asal Gresik terpilih karena memiliki keunggulan pada rasa dan kualitas buahnya.
Atas prestasi itu, Agus Waluyo berharap jajarannya bisa segera menguruskan hak paten, sehingga buah sawo tersebut tidak diakui oleh daerah atau negara lain. Apalagi pada tahun 2015 sudah diberlakukan pasar bebas di Asia Tenggara.
Selain itu, dia meminta agar masyarakat Gresik bisa rutin mengkonsumsi buah lokal sebagai buah yang lebih segar, aman dan bervitamin.
Agus menjelaskan, festival komoditas unggulan buah lokal se-Jatim rutin digelar setiap tahun dengan tujuan supaya buah lokal terus diminati masyarakat, sebab saat ini telah banyak buah impor yang membanjiri pasar.
"Banyaknya buah impor di pasaran akan menjadikan buah lokal pelan dan pasti akan tergusur dengan buah impor karena lebih menarik dalam penampilannya," katanya.
Oleh karena itu, masyarakat harus disadarkan untuk gemar mengkonsumsi buah lokal, sehingga dapat memperbaiki budidaya dan tata niaga buah lokal di sejumlah daerah. ant