Dua direktur dan tiga komisaris baru PT Petrokimia Gresik secara resmi dilantik pada 4 September 2012 di kantor pusat PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), Jakarta. Direktur Utama PT PIHC, Arifin Tasrif mengatakan perubahan ini adalah dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi di antara anak perusahaan agar semakin kompak dan sinergis.
PT PIHC juga mengganti sejumlah direksi dan komisaris perusahaan anggota holding lainnya. Pergantian struktur manajemen juga terjadi dalam tubuh PT PIHC. “Hal yang terpenting adalah regenerasi yang harus kita persiapkan dengan baik. Jadi alih tugas ini merupakan rotasi untuk mencetak kader-kader baru untuk melanjutkan cita-cita pengembangan perusahaan,” ujar Dirut PIHC, Arifin Tasrif.
Dua direktur baru PT Petrokimia Gresik adalah S.Nugroho Christijanto, General Manager Pengembangan PT Petrokimia Gresik, diangkat menjadi Direktur Produksi menggantikan Mulyono Prawiro yang dialihtugaskan menjadi Direktur Produksi PT Pupuk Kalimantan Timur. Sedangkan Irwansyah, Direktur SDM & Umum PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dialihtugaskan menjadi Direktur SDM & Umum PT Petrokimia Gresik menggantikan Koeshartono yang diangkat menjadi Direktur Pemasaran PT PIHC. Koeshartono menggantikan Bambang Tjahjono yang beralih tugas menjadi Direktur Utama PT Pupuk Kujang.
Adapun tiga komisaris baru PT Petrokimia Gresik adalah Nugraha Budi Eka Irianto, Boediarso Teguh Widodo, dan Fadjar Judisiawan, menggantikan Musthofa, Imam Apriyanto Putro, dan Muhammad Zamkhani. Musthofa sekarang menempati posisi baru sebagai Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Pejabat eselon I PT Petrokimia Gresik lainnya yang mengalami promosi adalah Bambang Lesmoko, Staf Utama yang diperbantukan sebagai Direktur Utama PT Petrosida Gresik, anak perusahaan PT Petrokimia Gresik yang bergerak di bidang pestisida ini dilantik menjadi Direktur Komersil PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Dirut PIHC, Arifin Tasrif berharap agar manajemen dapat mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk menyongsong tantangan pada saat ini dan ke depan. Di antaranya adalah masalah kehandalan pabrik, bahan baku, pasokan air, konversi lahan, dan sebagainya.
“Bekerjalah lebih keras dan lebih efisien lagi, karena ini adalah tugas kita untuk menyiapkan fase peralihan yang lebih baik untuk ke depan. Binalah SDM dengan baik, berikan mereka pendidikan terbaik. Berikan mereka contoh untuk menjadi personil yang tangguh, efisien, kompetitif, serta memiliki kemampuan yang baik,” pesan Dirut PIHC, Arifin Tasrif. (Edri/Hartono)
