Perubahan kantong tersebut merupakan tindak lanjut diluncurkannya pupuk urea bersubsidi satu merk yang dilakukan PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) di Jakarta pada 18 April 2012.
Penyeragaman merek itu berlaku terhadap BUMN produsen pupuk urea di bawah induk perusahaan tersebut meliputi PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda.
"Kami mulai mendistribusikan produk urea bersubsidi menggunakan kantong baru satu merk/logo Pupuk Indonesia per hari ini," ujar Ilham Setiabudi, Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik, hari ini, Selasa, 1 Mei 2012.
Dia mengatakan volume pendistribusian urea bersubsidi ke tujuh kabupaten sebanyak 332.601 ton, dengan menerapkan pola rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) guna mengupayakan penyaluran secara tepat sasaran.
Masa transisi atas pendistribusian urea bersubsidi dengan kantong baru itu ditetapkan selama 3 bulan. Dalam jangka tersebut dimungkinkan masih beredarnya kantong urea bersubsidi dengan merek lama Petrokimia Gresik dilengkapi logo Kerbau Emas.
"Diharapkan per 1 Agustus tahun ini seluruh urea bersubsidi yang beredar sudah menggunakan merk/logo yang baru," papar Ilham.
PT Pupuk Indonesia Holding Company--yang merupakan perubahan PT Pupuk Sriwidjaja Holding Company--pada 18 April menyeragamkan kantong pupuk urea. Langkah ini sebagai upaya memaksimalkan layanan terhadap petani sekaligus menghilangkan fanatisme produk urea merk tertentu di suatu daerah.
Hal itu disebabkan banyak petani loyal terhadap satu merek tertentu, sehingga kontradiktif dengan sistem pembagian wilayah bagi masing-masing produsen urea. Padahal, urea yang diproduksi anggota induk perusahaan Pupuk Indonesia Holding Company memiliki spesifikasi dan kualitas sama. (k22/tw)