Dalam kunjungan benchmark ke PT Petrokimia Gresik (11/06), Kasubdiv Manajemen Risiko dan Kepatuhan Perum Badan Usaha Logistik (BULOG), Elisa Maslusiana, mengapresiasi penerapan pengelolaan Manajemen Risiko (MR) yang sudah dilakukan di PT Petrokimia Gresik. Hal ini diungkapkan beliau setelah mendapat paparan tentang praktik pengelolaan risiko yang ada di PT Petrokimia Gresik oleh Manajer Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko (TKP & MR) PT Petrokimia Gresik, Sri Widajati.
Salah satu alasan yang dikemukakan Elisa Maslusiana adalah karena manajemen risiko sudah menjadi budaya dalam setiap kegiatan operasional perusahaan serta adanya komitmen yang tinggi dari Direksi dan Dewan Komisaris PT Petrokimia Gresik. Beliau juga melihat bahwa penerapan MR telah dikelola dengan baik oleh PT Petrokimia Gresik baik dalam proses manajemen risiko Unit Kerja hingga sampai penerapan manajemen risiko dalam kesisteman perusahaan seperti Risk Based Auditmaupun pelaksanaan Risk Maturity Level Assessment untuk mengukur tingkat kematangan penerapan manajemen risiko suatu entitas. Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMAR) PT Petrokimia Gresik juga mendapat perhatian khusus dari Kasubdiv Manajemen Risiko dan Kepatuhan BULOG ini karena secara userinterface maupun capability access sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan di Perum BULOG.
Kasubdiv Manajemen Risiko dan Kepatuhan BULOG bersama tiga orang staf memang sengaja datang ke PT Petrokimia Gresik karena didorong oleh keingintahuannya tentang peran manajemen risiko dalam mengamankan sasaran dan target kinerja Perusahaan.Kunjungan benchmarking BULOG ini sebelumnya diterima oleh Sekretaris Perusahaan, Wahjudi, di ruang rapat Departemen TKP & MR, dengan didampingi Manajer dan beberapa Staf TKP & MR.
Kepada Tim benchmarking Bulog ini, Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik sempat menyampaikan bahwa, penerapan MR di PT Petrokimia Gresik banyak mengalami dinamika dimulai sejak dibentuknya Tim Manajemen Risiko pada tahun 2003 hingga menjadi unit ketja Dep. TKP & Manajemen Risiko seperti saat ini. “Dengan demikian, proses penerapan manajemen risiko merupakan proses yang dinamis dan berkelanjutan yang disertai dengan perbaikan-perbaikan untuk dapat menunjang kegiatan operasional Perusahaan,”katanya.
Wahjudi juga memaparkan bahwa dalam seluruh proses bisnisnya,PT Petrokimia Gresik selalu bersinggungan dengan faktor-faktor internal maupun eksternal sehingga harus diwaspadai berbagai jenis risiko yang dapat timbul. “Semoga kegiatan benchmarking ini dapat mempunyai nilai tambah dalam proses pengelolaan risiko baik di Perum BULOG maupun PT Petrokimia Gresik”, ujarnya berharap. (Agus M/ Yehezkiel)