PT Petrokimia Gresik Kembangkan Benih Petroseed

05 April 2012 07:35 / www.beritajatim.com / 7005x viewed
Reporter : Deni Ali Setiono

Gresik (beritajatim.com)- Produsen pupuk berskala nasional PT Petrokimia Gresik (PG) mengembangkan benih padi terbaru petroseed. Pengembangan benih ini dilakukan sebagai antisipasi menghadapi persaingan bisnis pertanian yang semakin ketat.

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik (PG) Hidayat Nyakman mengatakan, terobosan baru ini dilakukan agar ke depan mampu bertahan sebagai market leader di pasar core bisnis pertanian. "Salah satu inovasi yang dikembangkan menghadapi persaingan bisnis pertanian yang ketat. PT PG mengembangkan benih unggul padi Petroseed," ujarnya, Kamis (29/03/2012).

Hidayat Nyakman menambahkan, benih padi petroseed sebetulnya sudah dikembangkan sejak 2007. Benih ini merupakan benih padi varietas Ciherang. "Keunggulan dari benih ini adalah tahan wereng coklat biotipe 2,3 dan tahan terhadap bakteri hawar strain III dan IV," tambahnya.

Selain mengembangkan benih terbaru lanjut Hidayat Nyakman, PT PG juga memperluas Pabrik Phonska yang direalisasikan dengan pembangunan Pabrik Phonska IV. "Sekarang Phonska IV masih menjadi produk leader paling diminati petani untuk jenis pupuk majemuk," tuturnya.

Mengenai difokuskannya inovasi benih padi sebagai pilihan utamanya. Dijelaskan Hidayat Nyakman, hal ini dilatarbelakangi karena benih merupakan komponen utama pencapaian swasembada pangan. "Benih sangat mempengaruhi hasil panen. Sebab, penggunaan benih padi turunan oleh petani akan menyebabkan turunnya potensi hasil dan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit," paparnya.

Ia juga mengungkapkan, alasan kedua dikembangkannya benih petroseed karena ke depan luas areal tanam padai dari tahun ke tahun meningkat. Berdasarkan catatan PT Petrokimia Gresik pada 2011 luas areal tanam padi secara nasional mencapai 13.224.379 hektar. Sehingga, kebutuhan benih padi nasional (asumsi penggunaan benih 25 kg/ha) mencapai 330.610 ton.

Sementara itu, luas tanam di Jawa Timur mencapai 1.945.712 hektar sehingga kebutuhan benihnya mencapai 48.650 per kilo.[dny/ted]

Har.