PT Petrokimia Gresik (PG) menggelar In-House Training atau sosialisasi ‘Fraud Control Plan’ di Wisma Kebomas, tanggal 27 Desember 2016. Hadir sebagai pembicara Nasrul Wathon, Kepala Bidang Investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jawa Timur.
Sekretaris Perusahaan (Sesper) PG, Wahyudi saat membacakan sambutan Direksi menyampaikan, setiap aktivitas organisasi pasti mengandung ketidakpastian, dan ketidakpastian itu menjadi sumber risiko, salah satunya risikonya adalah kecurangan.
Fraud dimaknai segala bentuk kecurangan. Sedangkan kecurangan adalah tindakan melawan hukum yang dapat merugikan perusahaan atau organisasi, biasanya kecurangan menguntungkan pelakunya. Dampak dari fraud tidak hanya pada berkurangnya aset organisasi, tapi juga merusak reputasi perusahaan.
Untuk mencegah kecurangan tersebut diperlukan upaya-upaya yang saat ini dikenal dengan istilah ‘Fraud Control Plan’ atau FCP. Dalam rangka pencegahaan terjadinya fraud, acara sosialisasi ini digelar.
“Sebagai informasi, kegiatan yang sama juga digelar Pupuk Indonesia di Jakarta tanggal 28 Desember 2016,” ujar Sesper.
Nasrul Wathon dalam presentasinya mengatakan, pengendalian fraud menjadi isu yang penting dalam pengelolaan perusahaan. Dampak fraud sangat ditakuti, karena bisa membuat perusahaan langsung jatuh, jika fraud lama tidak terdeksi.
Karakteristik fraud adalah hidden atau terselubung, dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Kedua organized atau terorganisasi melibatkan minimal dua pihak, dan saling menguntungkan (mutual benefit). Berikutnya recurring, dilakukan karyawan terus-menerus sampai dia tertangkap basah melakukan fraud.
“Konsekuensi Fraud tidak hanya kerugian material atau nilai uang yang diambil. Nilai reputasi mahal sekali. Untuk memulihkannya bisa lebih besar biayanya daripada nilai uang yang diambil,” ujarnya.
Sosialisasi berlangsung aktif. Kegiatan ini diperuntukkan bagi 50 pejabat grade III di lingkungan PG. Acara diakhiri dengan pemberian cendera mata kepada pembicara.*/aulia/edri/isp.-