Pasien Katarak Gratis: Terima Kasih Petrokimia Gresik
Gresik (beritajatim.com) - Seorang penderita katarak, Markah (80) warga Kelurahan Lumpur X/6, Kecamatan Gresik, Gresik mengucapkan banyak terima kasih kepada PT Petrokimia Gresik (PG) lantaran dirinya telah sembuh dan mampu kembali melihat cucunya secara normal seperti sediakala.
Sebelumnya, Markah merupakan salah seorang dari 30 orang yang berasal dari ring satu pabrik PT Petrokimia Gresik, dan sekitarnya yang mengikuti operasi katarak gratis, Minggu (14/6/2015).
"Saya berharap bisa melihat lagi sudah kangen sama cucu-cucu karena sebelumnya hanya mendengar suaranya saja," ujarnya.
Markah menceritakan, sudah lama kedua matanya tidak bisa melihat karena menghidap katarak selama satu tahun. Ibu yang memiliki 4 orang, dan 5 orang cucu itu. Sebelum matanya dioperasi hanya bisa melihat cahaya lampu. Akibat kondisi matanya yang terganggu. Markah tidak bisa berjualan seperti biasa. Bahkan, dirinya tidak bisa melayani pembeli baik itu saat mengembalikan uang kembalian saat terjadi traksaksi jual beli.
"Sejak saya tidak bisa melihat, selain tidak bisa melihat cucu. Saya juga tidak bisa melihat uang. Akhirnya, sama anak saya disuruh berhenti berjualan," tuturnya.
Setelah sekian lamanya menderita katarak. Keinginan Markah untuk melihat dunia, dan cucunya tanpa gangguan mata terwujud saat ada informasi pengobatan operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh PG.
"Alhamdulillah mas saya diberi kesempatan mengikuti operasi katarak gratis kendati cuma satu mata yang diobati. Meskipun satu mata, saya sangat bersyukur karena sudah kangen melihat cucu-cucu saya yang lucu," paparnya.
Kondisi yang dialami Markah sama halnya dirasakan oleh Maryati (74), warga asal Kelurahan Tlogopojok V/10 Gresik. Dirinya, menderita katarak sejak satu tahun lalu. Akibat, penyakit yang dideritanya itu. Maryanti tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya berjualan. Sebelumnya, ibu 2 orang dan 2 cucu itu mampu menjalani kehidupan sehari-hari tanpa bantuan anaknya sejak ditinggal Ismaun (80), suaminya meninggal dunia.
"Saat suaminya saya meninggal dunia, diwarisi toko klontong. Tapi, itu sudah berhenti karena tidak bisa melihat karena mata terganggu," kata Maryati.
Bagi Maryati katarak yang mengganggu kedua matanya sangat dirasakan sekali. Akibatnya, dirinya hanya bisa pasrah duduk diatas kursi roda dan tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.
"Setelah sekian lama saya menunggu, doa saya terkabul ada bantuan operasi katarak gratis. Mudah-mudahan dengan satu mata yang bisa melihat bisa berjualan lagi," ungkapnya.
Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik, Wahyudi mengatakan, operasi katarak gratis kali ini diikuti 30 orang yang berasal dari wilayah Gresik, dan sekitarnya.
"Operasi katarak ini dibagi menjadi dua periode hari ini dan Agustus 2015. Sedangkan total peserta nantinya ada 100 orang. Untuk kegiatan operasi katarak kami menggelontorkan dana Rp 495 juta," ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan operasi katarak gratis ini telah dilaksanakan sejak tahun 2012 dan sampai sekarang sudah melakukan operasi 326 warga yang berada di sekitar pabrik PG.
"Kami tidak hanya fokus pada kegiatan industri saja. Namun, juga turut berperan aktif meningkatkan kualitas hidup kehidupan sosial masyarakat," pungkasnya. [dny/ted]