TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT PANN Pembiayaan Maritim,
anak usaha PT PANN (Persero) menargetkan dapat merealisasikan pengadaan
kapal pupuk jenis handymax milik PT Pupuk Indonesia Logistik senilai sekitar 15 juta dolar AS.
Kedua
perusahaan itu telah menandatangani MoU akhir pekan lalu untuk
pengadaan kapal angkutan pupuk. Penandatanganan dilakukan di Hotel Grand
Hyat, Jakarta oleh Direktur Utama PT PANN Pembiayaan Maritim Suhardono
dengan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Logistik Kotot Wasisto.
Suhardono
mengatakan kerjasama ini sudah dirintis sejak lama dan bagian dari
implementasi sinerji BUMN. "Ini kerjasama strategis dalam rangka
memperlancar arus logistik kebutuhan dasar petani yakni pupuk," katanya.
Setelah MoU ini, pihak PT PANN Pembiayaan Maritim dan PT Pupuk Indonesia
Logistik akan mempersiapkan roadmap bagi mempercepat pengadaan
kapalnya. "Kapal ini nantinya tidak hanya untuk kepentingan angkutan
pupuk domestik, juga ekspor bahkan termasuk bahan baku pupuk," tegasnya.
Dia
menjelaskan angkutan industri pupuk di Indonesia perlu terus
ditingkatkan dalam rangka mendukung perwujudan kemandirian dan ketahanan
pangan nasional. Lewat peningkatan peran moda transportasi laut,
angkutan logistik atas komoditas pupuk akan lebih kompetitif.
PT
PANN Pembiayaan Maritim merupakan lembaga pembiayaan yang didirikan
khusus untuk mendukung kegiatan pembiayaan pengadaan kapal niaga
nasional. Perusahaan ini telah memiliki pengalaman sejak 1974.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia
Logistik Kotot Wasisto mengatakan pihaknya mengharapkan kapal yang
diadakan nantinya merupakan buatan Jepang karena irit bahan bakarnya dan
mudah didapatkan.
Namun, katanya, pihaknya membuka diri untuk
pemesanan pada galangan dalam negeri. "Bahkan kemungkinan kita akan
pesan di galangan nasional. Sementara ini kita mencari kapal bekas dulu.
Targetnya tahun ini sudah bisa terealisasi," ujarnya.