Panen demplot tomat di Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabela, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, berhasil mencapai 30 ton per hektar. Perolehan tersebut sangat ideal. Hal ini diungkapkan oleh Bu Bulan, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Bone Bolango.
“Saya katakan sangat ideal, karena sudah melampaui hasil terbaik yang selama ini pernah diperoleh petani tomat di Kabupaten Bone Bolango, yaitu 20 ton per hektar,” ujarnya di sela-sela pelaksanaan panen pada Kamis (16/8).
Demplot tersebut menggunakan PHONSKA Plus, pupuk NPK dengan tambahan unsur Zink, produksi PT Petrokimia Gresik. Pelaksanaan demplot didukung oleh PPI, distributor pupuk PT Petrokimia Gresik, dan penyuluh pertanian Desa Moutong.
Dalam sambutannya, Pak Martin, Camat Tilongkabela, menyampaikan rasa senangnya atas keberhasilan panen tersebut. “Upaya yang dilakukan PT Petrokimia Gresik, PPI, serta penyuluh pertanian desa Moutong tidak lah sia-sia. Mereka bersama-sama memikirkan dan bekerja keras untuk mengawal proses budidaya tanaman tomat, sehingga panen dengan hasil yang sangat menggembirakan,” ucapnya.
Menurut Pak Haris, petani pemilik lahan sekaligus demonstratornya, petugas Petrokimia Gresik selalu mendampingi dan memberikan anjuran pemupukan. Anjuran tersebut, selain mengaplikasikan PHONSKA Plus, juga memberikan pupuk Petroganik pada saat pengolahan lahan.
Diakuinya, aplikasi Petroganik sangat membantu dalam meningkatkan kesuburan tanah di lahannya. Pemupukan dengan jenis dan dosis yang tepat, kata Pak Haris, membuat panen tomat di lahannya meningkat drastis.
“Dosis PHONSKA Plus dan ZA produksi PT Petrokimia Gresik, masing-masing sebanyak 5 kg, yang dilarutkan dalam 300 liter air. Kemudian diaplikasikan dengan cara dikocor setiap 7 hari sekali. Pengocoran saya lakukan sejak tanaman tomat berumur 2 minggu setelah tanam,” ungkapnya.
Pak Haris juga menyampaikan, saat panen ke empat pada minggu lalu, dalam luasan 0,1 hektar dia memperoleh 570 kg tomat dengan kualitas sangat bagus, sehingga pembeli senang dengan kualitas tomat seperti ini.
Setelah pelaksanaan panen bersama, saya menyampaikan beberapa hal di depan kurang lebih 80 petani di Desa Moutong Kecamatan Tilongkabela. Bahwa ada beberapa faktor penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian, dalam hal ini pada budidaya tomat.
Pertama, pemilihan benih yang berkualitas. Dengan benih yang berkualitas, tomat memiliki daya tumbuh yang tinggi. Petani harus memahami, apakah benih yang ditanamnya cocok dengan cuaca dan iklim di wilayah tersebut.
Kedua adalah pemilihan jenis pupuk dan dosis yang berimbang agar tomat memperoleh nutrisi tanaman secara tepat. Ketiga adalah perawatan, sebab perawatan penting dalam budidaya tomat agar produktivitas dapat maksimal.
Yang dimaksud dengan perawatan, antara lain: penyiraman secara rutin, penggunaan mulsa untuk menghambat pertumbuhan gulma, dan pengendalian hama serta penyakit secara bijak. Selain itu, petani juga harus melakukan pemangkasan cabang air, yang berada di antara cabang primer dan sekunder. (Adhitya Herwin Dwiputra)
Sumber : http://sahabatpetani.com/2018/08/20/panen-tomat-di-bone-bolango-tembus-30-ton-per-hektar/