Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Direksi PT Petrokimia Gresik (PG) bersama Komisaris menggelar komunikasi tatap muka dengan karyawan PG di Gedung Serbaguna Tri Dharma. Acara yang diadakan pada 29 April 2016 itu merupakan rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG).
Ketua SKPG, Pinto Prasetya mengatakan, saat ini SKPG memasuki usia yang ke-17 tahun. Bagi SKPG, usia ini adalah momen menuju perubahan dan kedewasaan organisasi. Ke depan SKPG harus jauh lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.
Dalam sambutannya, Pinto menyampaikan keyakinannya jika karyawan PG adalah orang-orang yang sudah teruji, karena itu Ketua SKPG dua periode itu optomisitis jika PG sanggup menghadapi tantangan dan persaingan bisnis ke depan.
“Kita harus mengubah mindsite, kita harus selalu bekerja dalam kondisi under pressure agar selalu muncul kreativitas. Kita harus berpikir jika subsidi besok dicabut, jangan termanjakan oleh subsidi,” ujarnya.,
Direktur Utama (Dirut) PG, Nugroho Christijanto, dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari komunikasi tatap muka ini adalah meningkatkan tali silaturahmi antara jajaran manajemen, komisaris, dan karyawan. Dirut PG memastikan kegiatan ini akan dilakukan secara berkala. Sebab melalui pertemuan ini, Dirut PG yakin akan dapat mempererat komunikasi, meningkatkan wawasan dan etos kerja di masa mendatang.
Dirut PG juga menyampaikan, di tahun 2016 ini tantangan yang dihadapi PG semakin berat. Tapi tantangan itu tidak boleh membuat patah semangat. Untuk itu, semua insan PG harus terus berupaya meningkatkan kreativitas, berinovasi, memasuki pasar-pasar baru, serta meningkatkan promosi dan sosialisasi hingga mampu memenangkan persaingan.
“Saya juga ingin mengingatkan seluruh karyawan untuk selalu melakukan efesiensi. Sekecil apapun efesiensinya, pasti akan memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan,” ujar Dirut PG.
Setelah sambutan dari Ketua SKPG dan Dirut PG, komunikasi tatap muka ini memasuki acara utama, yaitu pengarahan dari Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Dirut PI), Aas Asikin Idat. Karyawan pun tampak khidmat mendengarkan pengarahan beliau.
Dirut PI mengaku baru pertama kali bisa berkomunikasi dengan seluruh karyawan di perusahaan pupuk. Menurut Dirut PI, kekompakan ini harus dijaga, karena ini menjadi modal menghadapi persaingan bisnis yang sekarang semakin ketat.
Dirut PI meminta PG kedepan harus semakin besar. "Saya tidak ingin Petrokimia Gresik nanti hanya tinggal nama. Tapi saya ingin Petrokimia Gresik semakin besar dan karyawannya semakin sejahtera," ujar Dirut PI.
Untuk memompa semangat karyawan, Dirut PI juga menyampaikan bagaimana kondisi pabrik pupuk saat ini. Dengan mengetahui kondisi pasar pupuk sebenarnya, karyawan diharapkan semakin terpacu untuk berinovasi.
Saat ini PI grup menghadapi sejumlah kendala, diantaranya harga urea dan amoniak cenderung turun dan mencapai titik terendah selama lima tahun terakhir. Kondisi ini akan berpengaruh ke laba perusahaan pupuk.
“Sekarang kita masih disokong subsidi pemerintah. Jika subsidi dicabut, kita akan menghadapi persaingan pasar sebenarnya. Untuk itusemua karyawan PG harus mampu berinovasi dan bekerja dengan efesien, sehingga Petrokimia Gresik bisa menjadi lebih besar dan semakin besar lagi,” tandas Dirut PI. (Humas PG/isp.-)