Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Ke-XXXIII Tahun Buku 2016 di Wisma Kebomas PT Petrokimia Gresik (PG), 31 Maret 2017. Selama setahun, kinerja K3PG berhasil melampaui target.
Ketua Pengurus K3PG, Rohmad dalam laporannya menyampaikan, RAT merupakan agenda rutin yang harus dilaksanakan pengurus seperti yang diamanatkan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Isinya menyampaikan hasil kinerja koperasi tahun buku 2016, serta mengesahkan Rencana Kerja, Pendapatan, dan Belanja tahun 2017.
Selama tahun 2016, K3PG berhasil meraih omzet penjual sebesar Rp 651,307 miliar atau 99,9 persen dari target, yaitu Rp 651,987 miliar. Adapun Sisa Hasil Usaha (SHU) sebelum pajak mencapai Rp 4,372 miliar atau 107,23% dari target atau 4,077 miliar.
Tercapainya target tersebut karena adanya dukungan penuh dari manajemen PG, serta partisipasi aktif semua anggota.
Untuk omzet penjualan tahun 2017 disepakati target omzet penjualan sebesar Rp 750,518 atau 115% dibanding target 2016 lalu. Sedangkan target SHU 2017 mencapai Rp 7,505 miliar atau 184% dari tahun lalu.
Untuk mencapai target tersebut, pengurus memiliki beberapa program, antara lain meningkatkan kerjasama dengan pemasok atau rekanan yang memiliki daya saing. Selain itu, tahun ini akan menjalankan simpan pinjam syariah, bekerjasama dengan perbankan untuk mendapatkan suku bunga yang kompetitif, serta beberapa program lainnya.
Direktur Utama (Dirut) PG, Nugroho Christijanto dalam arahannya menekankan agar anggota koperasi bisa memberikan kontribusi bersama-sama, untuk perkembangan koperasi. Kekuatan anggota harus bisa dikelola dengan baik oleh pengurus.
Misalnya, koperasi membutuhkan anggaran untuk bisnis transportasi. Jika pinjam bank, bunganya akan tinggi, tapi seandainya para anggota ditarik iuran, maka akan lebih murah.
“Dalam mengelola koperasi juga perlu memperhatikan perubahan atau pergeseran strategi bisnis, tidak lagi herpikir tradisional, tapi sudah update dan strategis,” ujar Dirut.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Gresik, Agus Budiono yang hadir dalam acara menyampaikan, jumlah koperasi di Gresik sebanyak 1.335 unit. Rinciannya 70 koperasi dalam kategori A atau sangat baik, 69 koperasi kategori B, sisanya kategori C. K3PG masuk kategori A, atau sangat sehat.
"Kinerja K3PG bisa memberikan harapan dan menjadi teladan untuk membangun perkoperasian di Gresik," ujarnya.
Satu saran yang disampaikan Kepala Dinas, K3PG perlu membangun sektor industri. Karena sektor industri peranannya untuk perekonomian Gresik sangat besar, dengan porsi 48%, kemudian baru jasa dan perdagangan sekitar 22 persen.
Kepala Dinas juga berpesan ada lima kunci penting dalam memajukan koperasi. Pertama, pengurus harus kompak dan aktif dalam mengembangkan koperasi. Kedua responsibility-nya cepat, jemput bola. Berikutnya tidak berbenturan dengan aturan. Keempat harus berinovasi. Kelima reward atau kompensasi pengurus dan anggota harus diutamakan.*/isp.-