Jatim Raih Penghargaan Pemerintah Bidang Industri!

10 December 2012 08:20 / http://www.beritajatim.com / 4532x viewed

Reporter : Rahardi Soekarno J.

Jakarta (beritajatim.com) - Setelah mendapatkan penghargaan juara pertama lomba menanam semilliar pohon dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dari pemerintah pusat beberapa saat lalu, kini Gubernur Jatim Soekarwo kembali mendapatkan Penghargaan Pemerintah Bidang Industri tahun 2012 di Istana Negara Jakarta, Jumat (7/12/2012) hari ini.

Penyerahan penghargaan kategori pemerintah provinsi untuk Cinta Karya Bangsa (CKB) itu diberikan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono beserta Menteri Perindustrian Mohammad S Hidayat kepada Gubernur Jatim Soekarwo.

Di ajang penyerahan penghargaan tersebut, pemerintah pusat memberikan kepada 78 penerima di seluruh Indonesia. Penghargaan itu di antaranya Penghargaan Upakarti dengan kategori pengabdian, kepeloporan dan kepedulian. Selain itu, pemerintah juga memberikan Penghargaan Desain Terbaik Indonesia, Penghargaan Kreasi Prima Mutu, Penghargaan Rintisan Teknologi Industri, Penghargaan Industri Hijau dan Penghargaan Cinta Karya Bangsa.

Jawa timur sendiri, ada sembilan penerima yang mendapatkan penghargaan tersebut. Termasuk Gubernur Jatim Soekarwo yang menerima Penghargaan Pemerintah Bidang Industri 2012 untuk kategori Cinta Karya Bangsa. Selain Pakde Karwo, delapan penerima dari Jawa Timur dengan kategori berbeda juga mendapatkan penghargaan dari Presiden. Kedelapan penerima itu diantaranya Budi Raharjo, R. Tati Hariati dan Rizanti Tuakiya (Penghargaan Upakarti Kategori Jasa Pengabdian), Kajeye Food-Malang (Kategori Kepeloporan) dan Dade Angga (Kategori Jasa Kepedulian).

Selain itu, Penghargaan Kreasi Prima Mutu juga diberikan kepada Benin Internasional Raya-Malang, Penghargaan Industri Hijau kepada PT Semen Gresik Tbk dan PT Petrokimia Gresik.

Usai penyerahan, Pakde Karwo menyampaikan rasa bangga atas diterimanya penghargaan tersebut. Itu disampaikan karena efektifitas dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang selama ini diupayakan di Jatim mendapatkan hasil yang cukup gemilang. "Jadi penggunaan di Jawa Timur produk dalam negeri untuk impor kita yang bahan jadinya itu 6,3. Sehingga, sekitar 93,4 produk dalam negeri digunakan di Jawa Timur," katanya melalui rilis yang diterima beritajatim.com.

Kendati demikian, Pakde Karwo menilai, kondisi tersebut dinilai masih ada bahan baku yang diimpor dari Jatim. Jumlahnya sekitar 83 persen. Dan kondisi itu, secara bertahap diharapkan akan mengalami penurunan. "Ini dinilai bagus sekali. Begitu semangatnya kita menggunakan produk dalam negeri. Ini sangat luar biasa," ujarnya.

Sementara saat ditanya soal komitmen Pemprov Jatim, orang nomor satu di Jawa Timur itu menegaskan kalau dirinya akan terus mengupayakan. Itu dibuktikan dari angka yang diperoleh dalam mengggunakan produk dalam negeri selama ini sudah mencapai hampir 91 persen. Ke depannya, ia berharap, akan terus dilakukan terobosan dan dorongan kepada semua stakeholder di Jawa Timur. "Itu kesana terus. Hanya dengan pertarungan, itu memperkuat pasar dalam negeri kita," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, per September 2012, perdagangan antar provinsi yang dibangun Pemprov Jatim mencapai Rp 218 trilun. Angka ini mengalami kenaikan hingga 19 persen. Malahan, diperkirakan angka tersebut mengalami lonjakan cukup signifikan hingga mencapai Rp 320 triliun. Yang masuk kemarin Rp 170 triliun. "Jadi masih surplus. Ada
capital inflow kita sebesar Rp 39 triliun. Jadi tahun ini kurang lebih Rp 54 triliun. Itu masuk di pemilik-pemilik UMKM," terangnya.

Target ke depannya, sebut Pakde Karwo, pihaknya akan terus berupaya untuk menaikkan kualitas produk yang dihasilkan. Untuk mendukung keinginan itu, pada 2015 mendatang, dirinya berencana membangun kerjasama dengan Asian Trade Area dalam meningkatkan kualitas produk. "Termasuk soal penentuan UMK 2012, perusahaan kita hitung betul dengan BI dan Fakultas Ekonomi Unair. Dibanding tahun lalu, jumlahnya naik 37 persen," jelasnya.

Sementara di kesempatan sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan ucapan selamat kepada 78 orang penerima penghargaan dari seluruh Indonesia. Presiden SBY menyampaikan, pemerintah memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas perjuangan dan dedikasi penerima dalam mendorong dan memajukan bidang industri di tanah air. Untuk itu ia berpesan agar terus berkarya dan berprestasi.

"Jangan lupa, untuk terus menjadi teladan, terus memberikan kontribusi untuk memajukan industri kita dan ekonomi kita serta kehidupan bangsa Indonesia," kata SBY.

Pada kesempatan itu, Presiden SBY juga menyinggung soal kemajuan sebuah negara. Ia menilai, kondisi itu bisa tercapai kalau sebuah negara menjadi negara industri. Apalagi, era globaliasi dan perkembangan teknologi saat ini sudah sedemikian maju. Oleh karena itu, untuk mencapai keinginan itu, orang nomor satu di negeri ini berharap adanya sebuah inovasi. Di samping itu, jiwa enterpreneurship dan teknoprenership juga harus dikembangkan. Sehingga, keinginan itu menjadi sebuah energi dan modal untuk berinovasi ke tingkat nasional.

"Industri adalah soko guru ekonomi modern, selain jalan dan jembatan untuk menuju negara maju. Tentu harus memajukan industri kita. Oleh karena itu, saya ingin produk yang dihasilkan makin kompetitif. Artinya, mutunya makin baik dan harganya tetap bersaing. Sehingga, dengan mutu yang makin baik, dan harga yang bersaing itu, insyallah kita akan bisa banyak memasarkan produk-produk kita. Baik di pasar domestik maupun di luar negeri," pungkasnya. [tok/kun]