Hadirkan Divisi Keimigrasian, Gelar Sosialisasi Terkait TKA

24 January 2017 08:08 / PG Public Relation / 4911x viewed

PT Petrokimia Gresik (PG) menggelar sosialisasi terkait memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA) dalam proyek konstruksi. Acara digelar di Wisma Kebomas pada 23 Januari 2017. Hadir sebagai pembicara Cucuk Purnama mewakili Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Timur.

Di Divisi Keimigrasian, Cucuk Purnama menjabat sebagai Kepala Bidang Lalu Lintas & Izin Tinggal Keimigrasian. Ia didampingi Kepala Bidang Intelijen, Penindakan & Sistem Informasi Keimigrasian, Med Evawadi.

Direktur Utama (Dirut) PG, Nugroho Christijanto dalam sambutannya menyampaikan, tujuan dari sosialisasi ini berkaitan erat dengan pelaksanaan proyek PG, pabrik Amoniak-Urea (Amurea) II yang sekarang sedang dikerjakan.

Proyek Amurea II merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Industri Pupuk. Amurea II termasuk proyek yang diprioritaskan bersama proyek di pabrik pupuk lainnya, yaitu Pabrik Pupuk Kaltim (Kalimantan Timur) V yang sekarang sudah selesai, dan Pusri (Pupuk Sriwidjaja) IIB di Palembang yang saat ini pada tahap penyelesaian.

“Proyek ini sangat strategis karena berkaitan dengan revitalisasi industri pupuk. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan bahan baku impor, dan memenuhi kebutuhan pupuk petani,” ujar Dirut.

Operator pelaksana proyek untuk Pabrik Pupuk Kaltim V adalah konsorsium PT IKPT- Toyo Engineering Corporation, sedangkan Pusri IIB dilakukan oleh konsorsium antara PT Rekayasa Industri (Rekindo) dan Toyo Engineering Corporation. Amurea II dikerjakan oleh konsorsium kontraktor asal Cina, Wuhuan Engineering Co. Ltd bersama kontraktor nasional PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

“Berkenaan dengan krontraktor pelaksanaan proyek yang merupakan perusahaan dari Cina menjadi konsen PG untuk mengikuti peraturan yang ada sebaik mungkin,” kata Dirut.

Saat ini progres proyek Amurea II sudah 80%, sedangkan sisanya menurut Dirut, justru puncak penggunaan tenaga kerja dalam proyek, baik tenaga kerja lokal maupun TKA.

“Sangat dibutuhkan sekali peranan TKA dalam proses terakhir ini, dari beberapa negara, tidak hanya dari Cina. TKA dalam proyek ini memang tanggungjawab kontraktor, tapi bagaimanapun masyarakat melihatnya ini proyek PG, karena itu menjadi perhatian kami,” tandas Dirut.

Cucuk Purnama dalam presentasinya mengungkapkan, pihaknya tetap mensupport penggunaan TKA, asalkan sesuai dengan peraturan dan terus memberikan laporan ke Imigrasi.

Hadir dalam acara Direktur Teknik & Pengembangan PG, Arif Fauzan; Direktur Produksi PG, I Ketut Rusnaya; Direktur Keuangan PG, Pardiman. Dihadiri pula para pelaksana proyek, unit keamanan, personalia dan unit terkait dengan Amurea II lainnya.*/isp.-