Dari total sekitar 58.000 Hektar lahan pertanian di Gresik sebesar 40% diploting peruntukkannya untuk komoditas pangan pokok strategis. Komoditas Pangan Strategis itu antara lain, padi, jagung, kedelai, daging sapi, gula. Hasil panen produksi beras yang dihasilkan sebesar 387.000 Gabah Kering Panen, serta 60% Gabah Kering Giling dan total produksi beras sebesar 273.000 ton beras sehingga pada level tersebut Gresik termasuk Surplus stok pangan. Pernyataan Optimis tersebut disampaikan oleh Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto pada saat membuka acara Sidang Dewan Ketahanan Pangan Gresik Tahun 2012 yang disampaikan melalui Kabag Humas Andhy Hendro Wijaya di Kantor Bupati Gresik pada Kamis (20/12).
Sebagai icon Kota Industri, Gresik boleh bangga mengalami surplus pangan, situasi rawannya stok ketahanan pangan pada beberapa tempat di Jawa Timur karena maraknya trend alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian, seperti untuk kawasan perumahan dan real estate.
“Peruntukkan pemanfaatan lahan pertanian sebaiknya diikuti penanaman pangan yang beragam yang tentunya mempunyai nilai tambah, daya saing serta nilai ekspor juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini mendukung program Pemerintah pada Gerakan Program P2KP (Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan)”, ujar Ir. Apriyanto, MM, Kabid Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, pada saat pemakalah Sidang Dewan Ketahanan Pangan di Gresik.
Beberapa daerah di Gresik seperti Benjeng dan Balongpanggang sebagai basis lumbung pertanian, dengan menggandeng Ibu – Ibu PKK dan Dharma Wanita Kecamatan memanfaatkan lahan pekarangan dengan diversifikasi tanaman pangan lokal sehingga minimal memenuhi konsumsi rumah tangga dan masyarakat sekitar. (tina)
http://gresikkab.go.id/berita/20122012/gresik-optimis-surplus-komoditas-tanaman-pangan.html