Gerakkan urban farming yang dewasa ini sedang berkembang dibeberapa kota di Indonesia mendorong PT Petrokimia Gresik (PKG) untuk secara aktif mendukung gerakkan tersebut. Dukungan tersebut secara nyata diberikan oleh PKG dengan memberikan bantuan 9.000 tunas tanaman Jahe Merah ke warga Kelurahan Randuagung, Kecamatan Kebomas, kabupaten Gresik.
Dalam penyerahaan bantuan yang berlokasi di SDN 4 Randuagung, PKG yang diwakili oleh Sekretaris Perusahaan, Wahyudi (22/10) kemarin menyatakan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari pihak managemen dalam menggalakkan urban farming. “Kami menilai bahwa kegiatan urban farming ini sangat baik sekali, sehingga kami akan mendukung program-program yang bermanfaat bagi warga” papar Wahyudi.
Dengan pemberian 9.000 tunas jahe merah ini, diharapkan dalam waktu 8 bulan ke depan hasil panen yang didapatkan dapat mencapai 30 hingga 45 ton. “Kami memberikan 3.000 kantong tunas jahe, dimana setiap kantong terdapat 3 tunas jahe merah. Nantinya dalam waktu 8 bulan, kami harapkan hasil panen tiap kantong mencapai 10-15 kg, sehingga jika program ini berjalan dengan baik, maka harapan kami, warga akan memanen 30-45 ton jahe merah” tambah Wahyudi.
Dari segi ekonomi, harga jahe merah ini cukup menggiurkan. Antara 8.000 hingga 10.000 perkilo, sehingga jika panen ini berhasil dalam 8 bulan kedepan, warga akan mendapatkan penghasilan kotor lebih dari 240 juta rupiah.
Selain memberikan tunas jahe, PKG juga memberikan bantuan berupa pupuk, uang dan bantuan tenaga penyuluhan. “ Dalam program ini kami memberikan 150 ton pupuk PHONSKA, 3 ton pupuk Petroganik dan 1 ton NPK Kebomas jenis 15-15-15, selain itu kami juga memberikan dana bantuan sebesar Rp. 30.000.000” Jelas Wahyudi.
PKG berharap dengan adanya kerjasama antara pihak PKG dengan Badan Penyuluh dalam program urban farming dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Selain sebagai Tanaman Obat-obatan keluarga dan penghijauan, kami berharap dengan program ini, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat karena nilai ekonomis Jahe Merah juga cukup tinggi” pungkas Wahyudi. (Fais)