Petrokimia Motor & Camping Club (PMCC) sebagai organisasi di bawah Serikat Karyawan PT Petrokimia Gresik (SKPG) secara personal sudah mengenal kegiatan Lindri Land Rock (LLR) sejak tahun 1999, namun secara tim baru tahun ini, tepatnya pada saat penyelenggaraan LLR ke-28 di Tulungagung.
LLR adalah lomba lintas alam tingkat nasional yang diadakan setiap tahun pada tanggal 14 Februari untuk memperingati hari ulang tahunnya Vinas Valentine Lindri Sahputri, penggagas lomba LLR yang jatuh pada hari kasih sayang di Tulungagung. Lomba lintas alam ini diminati oleh kalangan anak muda maupun orang tua. Menurut panitia lomba, LLR tahun 2018 diikuti lebih dari seribu orang, baik peserta beregu maupun perorangan.
Pelepasan Tim PMCC menuju Tulungagung dilakukan oleh Ketua Umum SKPG, Agung Wahyunto di kantor SKPG, 24 Februari 2018. Agung berpesan agar tim PMCC yang mengikuti lomba LLR harus arif dan bijaksana, dapat menjaga fisik dan mental agar tetap prima, terutama dalam menyusuri lintasan ekstrim yang disediakan alam. Selain itu, dalam memanfaatkan jalur yang sudah disiapkan panitia agar menghindari pengrusakan, seperti menginjak-injak tanaman, mematahkan ranting pohon atau bahkan merobohkannya. “ Jaga atribut PMCC, nama baik SKPG dan Petrokimia Gresik,” ujar Agung.
PMCC pada kegiatan LLR 2018 ini menerjunkan 19 personil, terdiri dari 11 orang Petro Muda dan 8 orang Petro generasi old. Sebulan sebelum pelaksanaan lomba, persiapan fisik dilakukan tim PMCC dengan mengadakan trial setiap hari Senin malam, dengan menyusuri lintasan sepanjang 14 km hingga 28 km. Kawasan trial meliputi Telogo Dowo, jalur tambang Semen Gresik (SG), perbukitan bekas area tambang SG (Holywood), area makam Sunan Prapen dan makam Sunan Giri, hingga kawasan perbukitan Putri Cempo, bahkan menyusuri jalur pipa Petrokimia Gresik mulai dari Pabrik Eternit Gresik hingga Pasar Senggol.
Start dan finish lomba LLR berlangsung di lapangan Segawe Mulyosari, samping SMPN 1 Pagerwojo Tulungagung. Start dilaksanakan tepat pukul 00.00 tanggal 25 Februari 2018 dengan ditandai penyalaan serentetan kembang api. Tim PMCC mendapatkan waktu start dari pukul 02.00 hingga 02.30 dinihari. Tim PMCC menjalani lomba ini dengan semangat baja, personil diatas 52 tahun bahkan ada yang 63 tahun tidak kalah dengan peserta yang masih muda. Tim menyusuri jalur dengan medan yang berat dalam kegelapan malam, menuruni lembah curam yang diapit jurang cukup dalam, menyeberang sungai dengan arus yang cukup deras, serta menaiki bukit.
Dalam jalur turunan yang cukup ekstrim, panitia menyediakan tambatan tali dan jaring untuk memudahkan para peserta meniti jalur agar tidak terpeleset. Sayangnya, dalam jalur ekstrim tersebut, panitia hanya menyiapkan satu alat bantu baik jaring maupun tali, sehingga terjadi antrean dan penumpukan peserta. Hal ini berakibat banyak peserta yang gagal mencapai pos-pos terutama pos III dan IV. Tim PMCC sebagian besar berhasil melewati semua pos dan melampaui finish. Sedangkan sebagian kecil kehabisan waktu tempuh yang dipatok panitia maksimal 4 jam perjalanan. Namun demikian pada umumnya peserta lomba lintas alam LLR tahun ini puas dengan rangkaian jalur yang disediakan panitia.
Tahun depan, PMCC bertekad untuk menurunkan sekitar 50 personil untuk mengikuti LLR. “Demi menjaga kesehatan dan menjaga kelestarian alam, ayo kita persiapkan mulai hari ini,” ujar Winarno, sesepuh PMCC. Ishak/Hartono