Pelaksanaan Self Assessment GCG (GCG Self Assessment) PT Petrokimia Gresik (PG) Tahun 2018 yang diselenggarakan sejak 12 November 2018 s.d. 16 November 2018 telah resmi ditutup Jum’at, 16 November 2018 di Ruang Seroja PT Petrokimia Gresik. Acara Closing Meeting Self Assessment GCG dihadiri oleh Direktur Utama PG Rahmad Pribadi, Tim Asesor Pupuk Indonesia Group, dan Pejabat Grade I & II Terkait.
Acara dibuka dengan pemaparan closing meeting pelaksanaan Self Assessment GCG PT Petrokimia Gresik Tahun 2018 oleh Lead Assesor, Benny F. Simanjutak. Dalam paparannya disampaikan bahwa dari hasil evaluasi terdapat penurunan jumlah Area of Improvement (AoI) dari semula tahun 2017 sebanyak 69 Faktor Uji Kesesuaian (FUK) turun menjadi 68 FUK dikarenakan sangat sulitnya atau sudah sempurnanya apa yang telah dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik. Hasil asesmen ini akan dilakukan penjaminan mutu (Quality Assurance) di PT Pupuk Indonesia (Persero) sehingga pada saat Closing Meeting belum bisa dipaparkan berapa perkiraan skor yang diperoleh oleh PT Petrokimia Gresik.
Rahmad Pribadi dalam sambutan penutup menyampaikan bahwa Penerapan GCG di PG dilakukan sejak tahun 2004 hingga sekarang dan nilai GCG yang diperoleh selalu meningkat. Hal tersebut merupakan Achievement dan juga menjadi Tantangan. Ada istilahnya Success Trap, ketika kita sudah sukses yang muncul yang namanya Complacency yakni keinginan untuk menikmati kesukesan. Sebagai individu layak karena ada usia pensiun, namun sebagai Perusahaan tidak bisa seperti itu, yang namanya sukses itu harus terus menerus menjadi Sustainable Success. Untuk bisa meraih Sustainable Success, Transformasi harus dilakukan pada saat sukses dan itu yang paling susah dikarenakan Perusahaan yang sukses memiliki sifat Complacency. PG sukses karena profit naik terus, sempat turun sedikit namun jika ditarik average / trend line naik terus dan berada pada track yang benar. Yang dikhawatirkan adalah jika PG masuk pada zona nyaman.
Salah satu AoI di Aspek Direksi yang disampaikan adalah meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan bisa menjadi bagian dari Success Trap. Kepuasan pelanggan tendensinya adalah perfecting our past successed jadi menyempurnakan kesuksesan masa lalu, bisa jadi PG lupa melihat masa depan. Diharapkan bukan meningkatkan kepuasan pelanggan namun PG harus Go Beyond meningkatkan kepuasan pelanggan yakni bagaimana terdapat mekanisme supaya bisa meng-capture Hidden Customer Aspiration yang juga disebut sebagai blind spot. GCG merupakan bagian penting dari Sustainable Success PG, GCG jangan hanya dipandang berupa skor saja. PG salah satu dari sedikit Perusahaan yang memiliki kemampuan Self Renewal yakni kemampuan untuk terus berkembang sukses. Our Future itu penting. Di PG, Let’s Create A New Future itu bukan sesuatu yang baru. Phosfat Based Fertilizer muncul bukan karena PG sedang perfecting Amoniak dan Urea. Munculnya Phonska bukan karena PG sedang perfecting TSP & SP 36. Muncul kesukesan berikutnya lagi yakni Petroganik, Petroganik bukan penyempurnaan dari Phonska, melainkan sesuatu yang baru. Disitulah masa depan dari Riset itu penting untuk Self Renewal. Tidak hanya output berupa produk baru tetapi juga dengan bisnis model yang baru misal Petroganik karena menjadi distributed manufacturing center, tidak lagi menjadi centralize manufacturing seperti pola yang dilakukan oleh Apple, dll yang sangat maju. PG butuh a new business model untuk menghadapi era komersial, disinilah RJPP sangat berperan. Saatnya PG menentukan langkah berikutnya bagaimana PG memastikan new future tidak hanya new product tetapi juga business model dan operation model.
Rahmad Pribadi di akhir sambutannya mengapresiasi atas kinerja dari Tim Asesor Pupuk Indonesia Group dan Pihak yang terlibat dalam Pelaksanaan Self Assessment GCG PT Petrokimia Gresik (PG) Tahun 2018. (Joko Nugroho/Dep TKP & MR)