Perubahan iklim yang tidak menentu ditambah kondisi Kab Gresik yang padat akan industri menjadikan program penghijauan harga mati. Perubahan ikilm yang tak menentu berdampak pada permasalahan yang serius, seperti hujan yang datang secara tiba-tiba, terjadinya angin beliung, tanah longsong demikian juga di masa kemarau, para petani tak bisa memanfaatkan sawahnya untuk bercocok tanam, demikian juga pohon-pohon mati dengan sendirinya terlebih juga adanya pemotongan pohon yang tidak bertanggungjawab. Semuanya ini harus di antisipasi dan di akhiri demikian sambutan Bupati Gresik saat mendeklarasikan menanam 1 milliar pohon yang dipusatkan di lapangan Desa Suci, Kec. Manyar.
Bupati Gresik beserta seluruh jajaran di Pemerintah Kab Gresik beserta,forum Muspida, perusahaan, ormas, warga Masyarakar, para siswa dan seluruh elemen masyarakat sebanyak 600 orang hari ini rabu 19 desember 2012 bertekat dan mendeklarasikan siap melwan Global Warming, Deklarasi ini bukan hanya seremonial saja namun di tandai dengan langkah nyata dengan menanam 2.615.500 pohon baik pohon produktif maupun pohon pelindung, bantuan pohon tersebut di peroleh dari bantuan bibit dari PT pertrokimia Gresik sebanyak 50.000 pohon, bantuan bibit dari BP DAS solo sebanyak 30.500 pohon, bantuan bibit dari Fromula pertama serta dari APBD.
Bupati Gresik Dr. H. Sambari ahlim Radianto dalam sambutannya mengajak kepada seluruh masyarakat Gresik untuk perang melawan Global Warming, langkah-langkah yang harus di tempuh yaitu dengan mengadakan penanaman/penghijauan di tempat/lahan tidur atau di tempat yang gersang, sehingga bisa menyerap polusi, serta pohonnya bisa di jadikan bahan bakar kayu. Memang Gresik tidak memiliki hutan, namun kita tak perlu muluk-muluk/berlebihan menciptakan hutan, cukup dengan menanam tanaman/pohon di pekarangan rumah/lahan sempit sudah cukup, ini juga merupakan hutan rakyat dan juga merupakan langkah kecil menuju perubahan yang lebih besar.
Kegitaan pencanangan tanam 1 milliar pohon ini merupakan yang ke tiga kalinya, jika kegiatan ini berjalan secara rutin di yakini akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Gresik, seperti panen padi akan berjalan sesuai dengan musim. Saat ini hasil panen padi mencapai 273.000 ton beras dengan konsusmsi sebesar 133.000 ton berarti ada surplus. Sehingga produk beras yang di targetkan pusat sebesar 5 s/d 10 % akan terwujud. Jelas orang nomor satu di Gresik
Mengakhiri sambutannya Bupati berharap pencanangan program penghijauan ini bisa di jadikan sarana edukasi dengan menanam pohon berkelanjutan, serta mampu menyerap polusi. Lomba-lomba penghijauan antar Gapoktan yang telah di laksanakan Dinas Pertanian, perkebunan dan kehutanan ini sangat baik sekali, namun tidak hanya pada tingkat atas saja saya mohon di tngkat Rukun tetangga/RT juga di lombakan, seprti penghijauan di lahan sempit atau di pot-pot.
Usai gerakan penanaman 1 iliiar pohon di lanjutkan dengan penerimaan hadian lomba penghijauan juara I di raih Gapoktan Surowiti Desa Surowiti Panceng mendapat 1 ekor sapi sedangkan juara II dan III (Gapoktan Lowayu dan Gapoktan Banyuurip) masing-masing mendapat 1 ekor kambing, lomba pekarangan dan penanda tanganan prasasti kegiatan sistem instalasi pengolahan air sederhana (SIPAS) dari Dinas PU, serta bantuan hand traktor kepada kelompok tani morobakung kec manyar. (dwi)