Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan kunjungan kerja ke PT Petrokimia Gresik (PG). Kehadiran Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh bersama rombongan di Wisma Kebomas PG, Rabu 27 September 2017 diterima langsung oleh Direktur Produksi (Dirprod) PG, I Ketut Rusnaya.
Dalam sambutannya Dirprod menyampaikan profil singkat PG, dimana PG adalah perusahaan pupuk terlengkap di Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak 10 Juli 1972.
Saat ini PG telah memproduksi berbagai jenis pupuk, dan produk pengembangan yang dihasilkan dari riset. PG juga menghasilkan bermacam-macam produk non-pupuk.
"Tugas utama dari pemerintah untuk PG yaitu memenuhi pupuk di dalam negeri. Pupuk merupakan poin penting guna mencapai program kedaulatan pangan. PG berkomitmen mendukung program pemerintah ini," ujarnya.
Dirprod juga berharap kunjungan ini dapat menambah wawasan dan dukungan kelancaran distribusi di Bangka Tengah. Selain itu juga dapat mempererat jalinan silaturahim.
Dalam sambutannya, Bupati Bangka Tengah mengungkapkan jika rencana kunjungan ini sejak tahun 2016 lalu. Namun baru terlaksana tahun ini.
Bupati menjelaskan, Bangka Tengah merupakan daerah tambang sejak era penjajahan. Sejak 2013 Pemkab Bangka Tengah mendorong masyarakat kembali ke pertanian dan perkebunan, yaitu karet dan lada. Tujuannya adalah untuk kesejahteraan.
"Kita menyuruh pertanian, tapi masalahnya pupuknya tidak ada. Meskipun sudah memberikan bantuan bibit 1 juta lada, tapi percuma jika tidak ada pupuk," ujar Bupati.
PG memproduksi pupuk lengkap. Jika bekerjasama dengan PG, permasalahan ini diharapkan bisa teratasi.
Luas areal perkebunan di Bangka Tengah mencapai 20.400 hektare (ha), sedangkan luas lahan tanaman pangan dan hortikultura sebanyak 3.338 ha
"Petani lada cuma dapat satu karung pupuk untuk 500 pohon. Kami juga butuh pupuk organik," ungkap Bupati.
Ia mengungkapkan, di Vietnam satu pohon lada bisa menghasilkan 7 kilogram (kg). Di Indonesia rata-rata 0,4 kg, di Bangka Tengah hanya 0,6 kg, kuncinya adalah 99 persen pakai pupuk organik. Di kita sebaliknya, 99 persen pupuk kimia. Ia memastikan petani di Bangka Tengah akan lebih banyak menggunakan pupuk organik.
"Kita akan berkiblat ke Petrokimia Gresik. Diharapkan akan ada percontohan atau sosialusasi di Bangka Tengah. Kunjungan ini diharapkan akan menghasilkan kerjasama atau MoU," ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dan diakusi. Dalam pemaparan dari tim PG disampaikan materi mekanisme penyaluran pupuk subsidi. Selain itu juga disampaikan terkait pupuk unggulan PG. Untuk kekurangan pupuk di Bangka Tengah bisa dipenuhi dengan pupuk komersial produksi PG.
Hadir dalam rombongan Kepala Dinas Pertanian, Asisten II, Sekretaris Dinas Pertanian, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Dinas Pangan, dan Kepala Bappeda.*/isp.-